ANALISIS ZONA RISIKO BENCANA BANJIR BANDANG DI KABUPATEN MAROS MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)

ANALISIS ZONA RISIKO BENCANA BANJIR BANDANG\ud DI KABUPATEN MAROS MENGGUNAKAN \ud SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG)\ud \ud Novianti1. Paharuddin2. Sakka3\ud \ud 1) Mahasiswa Prodi Geofisika, Jurusan Fisika, FMIPA, Universitas Hasanuddin.\ud 2) 3) Staf Akademik pada Prodi Geofisika, Jurusan Fisika, , FMIPA, Universitas Hasanuddin.\ud E-mail: novhianthii@gmail.com\ud \ud \ud Penelitian ini bertujuan untuk menentukan zona risiko bencana banjir bandang berdasarkan peta rawan bencana banjir bandang di Kabupaten Maros. Parameter yang digunakan yaitu curah hujan, ketinggian/elevasi, kemiringan lereng, penggunaan lahan, jenis tanah, status hutan, data indeks ancaman longsor, data indeks ancaman banjir, dan data kapasitas (RTRW, sarana kesehatan, peringatan dini, kelembagaan, dan kesiapsiagaan). Analisis spasial dilakukan menggunakan Software ArcGIS dengan metode tumpang tindih (overlay) terhadap semua parameter bencana banjir bandang yang sudah diberi bobot dan skor. Penelitian ini menghasilkan peta risiko bencana banjir bandang yang dibagi menjadi tiga kelas, yaitu wilayah dengan tingkat risiko tinggi sekitar 18,56% dengan luas wilayah 26.425,23 ha, wilayah dengan tingkat risiko sedang sekitar 30,31% dengan luas wilayah 43.160,68 ha, dan wilayah dengan tingkat risiko rendah sekitar 51,13% dengan luas wilayah 72.814,92 ha. Kecamatan Lau memiliki wilayah terluas yang beresiko tinggi, sedangkan untuk tingkat risiko sedang adalah Kecamatan Turikale, dan tingkat risiko rendah adalah Kecamatan Mallawa.\ud \ud Kata Kunci : Banjir Bandang, Indeks Ancaman, Risiko, SIG\ud \ud \ud This research aims to determine the risk of flood disaster zones based flood hazard maps in Maros. The parameters used are rainfall, altitude / elevation, slope, land use, soil type, forest status, index data threat of landslides, flooding threat index data, and the data capacity (RTRW, health facilities, early warning, institutional, and preparedness). Spatial analysis was performed using ArcGIS software with methods overlay on all parameters flood disaster that already is weighted and balanced. This research resulted in flash floods risk maps are divided into three classes, a region with a high level of risk around 18,56% with an area of 26.425,23 hectares, an area with a moderate risk level of about 30,31% with an area of 43.160,68 hectares, and areas with a low risk level of about 51,13% with an area of 72.814,92 hectares. Lau sub-district has the most extensive area of high risk, whereas for moderate risk level is the sub-district Turikale, and a low level of risk is the sub-district Mallawa.\ud \ud Keywords: Flash Floods, Threats Index, Risks, SI