ANALISA NUMERIK RAFT PILE SEBAGAI PONDASI ABUTMEN JEMBATAN PADA DEPOSIT TANAH LUNAK DALAM (STUDI KASUS JEMBATAN MAMUJU-KALUKU)

: Studi ini bertujuan untuk mengetahui besar penurunan / settlement dan lama waktu konsolidasi yang terjadi pada tanah di bawah badan Jembatan Mamuju-Kaluku, Sulawesi Barat. Akibat beban lalu lintas dan menentukan jenis pondasi yang paling efektif dan ekonomis dalam mereduksi penurunan yang terjadi. Mengingat kedalaman tanah tersebut sangat dalam maka penggunaan pondasi biasa dianggap kurang ekonomis, sehingga dibutuhkan pondasi alternatif salah satunya adalah pondasi rakit bertiang. Pondasi rakit bertiang dapat mereduksi penurunan dengan peran ketiga elemen yaitu tiang pancang, Raft, dan tanah itu sendiri. Sehingga proses pemancangan tidak perlu menggunakan tiang jenis End Bearing. Proses tersebut diawali dengan uii lapangan berupa uji SPT, uji laboratorium, serta korelasi parameter tanah dari berbagai literatur yang dipakai secara umum. Penurunan tanah tersebut akan direduksi dengan menggunakan berbagai variasi model pondasi rakit bertiang antara lain variasi jumlah dan diameter terhadap panjang tiang pancang. Analisis penurunan tanah dilakukan dengan cara pemodelan dan simulasi berbasis metode elemen hingga dengan bantuan software geoteknik PLAXIS 3D V.1.6, serta penentuan efektifitas terhadap metode perkuatan didasarkan atas perbandingan nilai deformasi antar kelima jenis perkuatan. Hasil uji SPT memberikan kondisi stratigrafi tanah di bawah Jembatan Mamuju-Kaluku berupa lanau campur pasir setebal 12 m, lempung berpasir setebal 10 m, Gravel berpasir setebal 8 m, pasir halus kelanauan agak padat setebal 8 m dan pasir halus sangat padat 12 m. Pemodelan dengan menggunakan PLAXIS dengan model variasi jumlah dan diameter terhadap panjang tiang pancang. Berdasarkan studi yang dilakukan, penurunan tanah pada jembatan mamuju-kaluku yang efektif terdapat pada semua jenis variasi pada kedalaman berkisar 25 meter