Analisis Fotometrik Wajah Suku-Suku di Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat (Studi Antropometrik Sub Ras Deutero Melayu dan Proto Melayu)

-Tujuan penelitian ini adalah mengetahui\ud ukuran dan bentuk hidung luar suku-suku di\ud Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat.\ud Rancangan penelitian: Deskriptif analitik.\ud Subjek penelitian adalah suku Bugis, Ma-\ud kassar, Mandar dan Toraja yang memenuhi\ud kriteria inklusi. Pada subjek dilakukan pen-\ud gukuran alar base, jarak interkantus, jarak\ud nasion-subnasal dan jarak subnasal-menton\ud dengan menggunakan kaliper geser kemu-\ud dian dilakukan pengambilan foto dengan\ud kamera digital dari arah depan dan dari\ud samping kiri atau kanan dengan jarak mas-\ud ing-masing 40 cm. Dari foto lateral dilakukan\ud pengukuran sudut nasofrontal, nasofasial,\ud nasolabial, mentocervikal dan nasomen-\ud tal dengan menggunakan busur. Terdapat\ud perbedaan ukuran alarbase, jarak nasion-\ud subnasal, dan sudut nasofrontal hidung\ud antara suku Bugis dan Makassar terhadap\ud suku Toraja dan Mandar. Bentuk hidung suku\ud Bugis tergolong Chamaerrhine pada kedua\ud jenis kelamin, laki-laki suku Makassar tergo-\ud long Chamaerrhine sedangkan perempuan\ud tergolong Mesorrhine. Bentuk hidung suku\ud Mandar tergolong Leptorrhine pada kedua\ud jenis kelamin, laki-laki suku Toraja tergolong\ud Mesorrhine sedangkan perempuannya ter-\ud golong Leptorrhin