IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PENGELOLAAN PASAR TRADISIONAL DAN PASAR MODERN DI KOTA MAKASSAR

Seiring dengan perkembangan zaman, bangsa Indonesia telah dihadapkan kepada tantangan persaingan dalam perekonomian yang ditandai dengan adanya perdagangan bebas yang sudah masuk kedalam sistem perekonomian Indonesia. Hal ini secara langsung telah mengakibatkan munculnya persaingan dalam hal perdagangan pada berbagai ranah dan prosesnya dan waktu ke waktu. \ud Sebagai salah satu entitas yang secara langsung ikut berkompetisi dalam semangat persaingan dan dalam kenyataannya para pemain lama dalam skenario perdagangan yang telah berkibar selama puluhan tahun kini harus menghadapi gempuran dan pelaku bisnis yang lebih segar, canggih dan menarik seperti hipemarket, minimarket, maIl dan supermarket yang dalam kerangka penelitian ini disebut sebagai entitas pasar modem.\ud Salah satu fakta yang dapat dipastikan memberikan garansi bagi pengembangan pasar tradisional adalah bahwa sejatinya pasar tradisional harus mampu memiliki keunggulan yang tidak dimiliki oleh pesaingnya. Ia adalah pusat perdagangan yang paling mudah diakses bagi pedagang kelas bawah. Barang dagangan yang ditawarkan mencakup hampir semua jenis kebutuhan masyarakat. Bervariasinya barang dagangan yang ditawarkan membuat pasar menjadi one-stop serice bagi masyarakat yang ingin berbelanja. Kelebihan utama adalah adanya interaksi yang kuat antaraPenelitian ini bertujuan untuk menjelaskan implementasi kebijakan pengelolaan pasar tradisional & pasar modern di Kota Makassar dan implementasi kebijakan pengembangan & pemberdayaan pasar tradisional & pasar modern di kota Makassar. \ud Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus yang tepat digunakan pendekatan utama dalam penelitian ini dengan penelitian ini dengan wawancara mendalam kepada informan kunci, yaitu ketua komisi DPRD Kota Makassar, Dinas Perindustrian dan Perdagangan & Penanaman Modal Kota Makassar, Kepala Pasar Tradisional Terong, Kepala Pasar Niaga Daya & Pedagang serta pimpinan pasar modern yaitu pimpinan Carrefour Kota Makassar dan pimpinan Ramayana Kota Makassar.\ud Data penelitian ini mengungkapkan bagaimana implementasi kebijakan pada Perda No. 15 Tahun 2009 Kota Makassar. Dan hasil penelitian dan data pasar tradisional yaitu pasar daya & pasar terong tidak ada yang mengetahui Perda No. 15 Tahun 2009 Kota Makassar, hanya yang mengetahuinya adalah pemerintah yang termasuk pembuat regulasi perda tersebut yaitu DPRD, Perindag Kota Makassar, PD. Pasar Raya Kota Makassar. Dan kedua entitas (pasar modern dan pasar tradisional) yang penulis teliti ternyata belum memahami perda tersebut kecuali hanya sebatas pengalaman sehari-hari yang mereka ketahui