HUBUNGAN ANTARA MENONTON IKLAN POLITIK DI TELEVISI DAN KEPUTUSAN MEMILIH CALON PRESIDEN DI KALANGAN PEMILIH PEMULA DI KOTA MAKASSAR

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk kecenderungan pemilih pemula di kota \ud Makassar dalam menonton tayangan iklan politik di televisi. (2) Untuk mengetahui \ud keputusan memilih calon presiden di kalangan pemilih pemula di kota Makassar. (3) \ud Untuk mengetahui hubungan antara menonton iklan politik di televisi dan keputusan \ud memilih calon presiden di kalangan pemilih pemula di Makassar, dan (4) Untuk \ud mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keputusan memilih calon presiden di \ud kalangan pemilih pemula di Makassar. \ud Tipe penelitian menggunakan kuantitatif, data diolah secara kuantitatif dan dengan cara \ud penulisan deskriptif, yaitu menggambarkan atau menjelaskan objek penelitian \ud berdasarkan data dari jawaban responden yang diperoleh melalui kuesioner. Data \ud primer dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dan data sekundernya \ud dikumpulkan melalui studi pustaka, serta situs internet yang relevan dengan fokus \ud permasalahan penelitian ini. Data yang dikumpulkan disajikan dalam bentuk tabel \ud frekuensi, tabel silang dan uji chi- kuadrat. \ud Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Sebanyak 97 responden (43.3%) memiliki \ud frekuensi iklan politik yang masuk dalam kategori sedang (kadang-kadang), dan \ud sebanyak 119 responden (53,1%) memiliki durasi menonton tayangan iklan politik \ud dengan kategori sedang yaitu sekitar 5-10 menit per hari). (2) Sebanyak 160 responden \ud (71,4%) memilih pasangan Jokowi-JK pada pemilan presiden 2014 dan sebanyak 126 \ud responden (56,3%) menyatakan sering menonton tayangan politik Jokowi-JK. \ud Terdapat selisih sebanyak 44 responden yang merupakan responden yang sering \ud menonton iklan politik Prabowo-Hatta namun pada saat pemungutan suara memilih \ud pasangan Jokowi-JK. (3) Tidak ada hubungan antara minat menonton iklan politik di \ud televisi (variabel X) dan keputusan memilih calon presiden di kalangan pemilih pemula \ud di kota Makassar. Hasil analisis uji chi-square antara frekuensi menonton iklan politik \ud dan keputusan memilih pemilih pemula pada hipoesis menunjukan nilai X\ud 2\ud =1,860 dan \ud nilai p=0,602, karena nilai p >0,05 dengan demikian maka Ho1 diterima sehingga dapat \ud disimpulkan bahwa kedua variabel ini tidak memiliki hubungan. Sementara hasil \ud analisis uji chi-square antara durasi menonton iklan politik dan keputusan memilih \ud pemilih pemula diperoleh nilai X\ud 2\ud =1,127 dan nilai p=0,569, karena nilai p >0,05 \ud dengan demikian maka Ho2 diterima sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua variabel \ud ini tidak memiliki hubungan