ANALISIS LITOLOGI LONGSORAN DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) JENEBERANG

Longsor di bagian hulu DAS Jeneberang yang terjadi pada hari Jumat tanggal 26 Maret 2004 merupakan runtuhnya tebing kawah Gunung Bawakaraeng di sekitar Bulu Sarobaiya (2560 mdpl) dan Bulu Sarongan (25144 mdpl) yang terletak di sebelah utara Bulu Bawakaraeng (2830 mdpl) dan berada tepat di sebelah timur hulu sungai Jeneberang. Jeneberang memiliki struktur geologi kekar buka dan kekar geruk, berbentuk retakan-retakan baik horizontal maupun vertikal yang sistematis dan acak dengan klasifikasi sedang hingga lebar. Hal tersebut menyebabkan rentannya kondisi geologi bagian hulu DAS Jeneberang terhadap terjadinya longsor. Kondisi tersebut akan makin potensial terjadinya longsor jika intensitas curah hujan tinggi dengan waktu yang cukup lama yang mengakibatkan banyaknya infiltrasi air ke dalam tanah yang menyebabkan kemungkinan gerakan tanah yang lebih besar