KARAKTERISTIK FISIK DAGING SAPI BALI HASIL PENGGEMUKAN MENGGUNAKAN PAKAN DENGAN LEVEL KULIT BIJI KAKAO DAN OTOT BERBEDA

2015Nurul Adha (I1111056). Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan\ud Menggunakan Pakan dengan Level Kulit Biji Kakao dan Otot Berbeda. Dibawah\ud bimbingan Hikmah M. Ali sebagai pembimbing utama, dan Muhammad Irfan\ud Said sebagai pembimbing anggota. \ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis otot, level kulit biji kakao\ud dalam pakan, dan interkasi keduanya terhadap karakteristik fisik daging sapi Bali.\ud Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial. Faktor\ud pertama adalah jenis otot (Longissimus dorsi, Semitendinosus, dan Infraspinatus)\ud dan faktor kedua adalah level kulit biji kakao (0%, 3%, 6% dan 9%). Hasil\ud penelitian menunjukkan bahwa otot Longissimus dorsi menghasilkan nilai daya ikat\ud air, susut masak dan daya putus lebih rendah dibandingkan dengan\ud otot Semitendinosus dan Infraspinatus. Semakin tinggi level kulit biji kakao maka\ud nilai daya ikat air semakin meningkat dan sebaliknya nilai susut masak dan daya\ud putus daging menurun. Terdapat pengaruh interaksi antara jenis otot dan level kulit\ud biji kakao terhadap nilai DIA dan DPD, namun tidak ada interaksi antara jenis otot\ud dan level kulit biji kakao terhadap nilai SM. \ud \ud Kata kunci : Jenis otot, Kulit Biji Kakao, DIA, SM dan DPD \ud Nurul Adha (I1111056). Karakteristik Fisik Daging Sapi Bali Hasil Penggemukan\ud Menggunakan Pakan dengan Level Kulit Biji Kakao dan Otot Berbeda. Dibawah\ud bimbingan Hikmah M. Ali sebagai pembimbing utama, dan Muhammad Irfan\ud Said sebagai pembimbing anggota. \ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh jenis otot, level kulit biji kakao\ud dalam pakan, dan interkasi keduanya terhadap karakteristik fisik daging sapi Bali.\ud Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Lengkap pola Faktorial. Faktor\ud pertama adalah jenis otot (Longissimus dorsi, Semitendinosus, dan Infraspinatus)\ud dan faktor kedua adalah level kulit biji kakao (0%, 3%, 6% dan 9%). Hasil\ud penelitian menunjukkan bahwa otot Longissimus dorsi menghasilkan nilai daya ikat\ud air, susut masak dan daya putus lebih rendah dibandingkan dengan\ud otot Semitendinosus dan Infraspinatus. Semakin tinggi level kulit biji kakao maka\ud nilai daya ikat air semakin meningkat dan sebaliknya nilai susut masak dan daya\ud putus daging menurun. Terdapat pengaruh interaksi antara jenis otot dan level kulit\ud biji kakao terhadap nilai DIA dan DPD, namun tidak ada interaksi antara jenis otot\ud dan level kulit biji kakao terhadap nilai SM. \ud \ud Kata kunci : Jenis otot, Kulit Biji Kakao, DIA, SM dan DP