Tinjauan Kriminologis Terhadap Kejahatan Pencurian Dengan Pemberatan yang Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus di Kota Samarinda Tahun 2011 s/d 2014)

2015Salmah Novita Ishaq (B111 11 171), dengan judul skripsi Tinjauan \ud Kriminologis Terhadap Kejahatan Pencurian Dengan Pemberatan yang \ud Dilakukan Oleh Anak (Studi Kasus di Kota Samarinda Tahun 2011 s/d 2014), \ud dibawah bimbingan Bapak H. M. Said Karim sebagai pembimbing I dan ibu \ud Hj. Haeranah sebagai pembimbing II. \ud Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang \ud menyebabkan terjadinya kejahatan pencurian dengan pemberatan yang \ud dilakukan oleh anak di Kota Samarinda dan untuk mengetahui upaya \ud pananggulangan terhadap kejahatan pencurian dengan pemberatan yang \ud dilakukan oleh anak di Kota Samarinda. Penelitian ini dilakukan dengan \ud menggunakan pendekatan Kriminologis dan bersifat analisis deskriptif dan \ud kualitatif terhadap permasalahan yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian \ud menerangkan bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kejahatan \ud pencurian dengan pemberatan yang dilakukan oleh anak ialah ; 1) Faktor \ud Ekonomi, dimana kurangnya pendapatan orang tua dalam pemenuhan \ud kebutuhan hidup sehingga anak ikut berupaya memenuhi kebutuhan dengan \ud cara melanggar hokum. 2) Faktor Lingkungan, keadaan lingkungan \ud pergaulan lebih menentukan jadinya mental atau karakter seseorang \ud daripada diri orang itu sendiri yang dimana lingkungan buruk dapat \ud menimbulkan kejahatan, begitu pula dengan lingkungan dalam keluarga juga \ud mempengaruhi perilaku anak. 3) Faktor Pendidikan, kurangnya pendidikan \ud anak dalam melanjutkan sekolah maupun pendidikan dari orang tua juga \ud sangat mempengaruhi perilaku anak, dilihat bagaimana orang tua \ud mendisiplinkan anak dalam kehidupan sehari-harinya. Sedangkan upaya \ud penanggulangan terhadap kejahatan pencurian dengan pemeratan yang \ud dilakukan oleh anak, yaitu ; 1) Upaya Preventif (pencegahan), yang dilakukan \ud oleh pihak Kepolisian, seperti melakukan kegiatan pengaturan, penjagaan, \ud dan patrol khususnya dilakukan di lokasi yang mengandung Police Hazard, 2) \ud upaya represif (penindakan), dalam hal ini Kepolisian melakukan tindakan, \ud yakni dengan segera mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) guna \ud menolong korban dan melakukan penangkapan dan penahanan terhadap \ud tersangka. 3) Upaya Pre-emtif, bahwa upaya ini pada dasarnya merupakan \ud pembinaan dan pengembangan lingkungan serta pengembangan sarana dan \ud kegiatan positif, dengan sasaran mempengaruhi faktor-faktor pendorong dan \ud faktor peluang terjadinya kejahatan seperti yang dilakukan pihak Kejaksaan \ud yaitu melakukan BINMATKUM (pembinaan masyarakat taat hukum)