KEJADIAN NEMATODIASIS GASTROINTESTINAL PADA PEDET SAPI BALI DI KEC. MARIORIWAWO, KAB. SOPPENG

Helminthiasis merupakan penyakit akibat infeksi cacing dalam tubuh. \ud Helminthiasis menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas ternak sapi bali, \ud salah satu helminthiasis yang menyebabkan kerugian adalah infeksi nematoda \ud saluran pencernaan. Salah satu program pencegahan dan pengendalian \ud helminthiasis adalah dengan pemberian antelmintika. Penelitian ini bertujuan \ud untuk mengetahui tingkat kejadian nematodiasis dan pengaruh pemberian \ud antelmintika terhadap penurunan jumlah telur cacing nematoda saluran \ud pencernaan pada pedet sapi bali di Kec. Marioriwawo, Kab. Soppeng. Selanjutnya \ud dilakukan uji apung untuk mengetahui ada atau tidaknya telur cacing nematoda, \ud dari 102 sampel terdapat 60 atau 58,82% sampel positif. Setelah itu, dilakukan uji \ud EPG Mc. Master untuk menghitung jumlah telur cacing tiap gram feses, dari 60 \ud sampel terdapat 4 sampel positif dengan kisaran jumlah telur cacing 100-200 butir \ud tiap gram feses, jumlah telur cacing tersebut termasuk kategori infeksi ringan. \ud Faktor yang mempengaruhi rendahnya tingkat kejadian nematodiasis \ud gastrointestinal di daerah tersebut karena pengambilan sampel dilakukan pada \ud musim kemarau; letak topografi dan geografi; suhu dan kelembaban; kondisi \ud pakan ternak; dan sistem pemeliharaan di daerah tersebut. Dari 4 sampel positf \ud EPG, selanjutnya diberi perlakuan antelmintika, 3 sampel diberi albendazole dan \ud 1 sampel tidak diberi albendazole. Hasil dari penelitian menunjukkan terjadi \ud 100% penurunan jumlah telur cacing pada sampel yang diberi albendazole