PENANGGULANGAN PERLADANGAN BERPINDAH MELALUI PENERAPAN SISTEM AGROFORESTRY BERKELANJUTAN BERBASIS GAHARU DALAM KAWASAN HUTAN PENDIDIKAN UNIVERSITAS HASANUDDIN KABUPATEN MAROS

Jenis\ud Aquilaria malaccensis\ud Lamk. merupakan jenis tanaman penghasil gaharu\ud berkualitas terbaik, dan termasuk jenis tanaman yang dilindungi serta telah dimasukkan dalam\ud Appendix II oleh CITES tahun 1994 (Ditjen PHPA, 1995 dalam Umboh dkk., 1998). Jenis\ud tanaman gaharu ini sangat mahal\ud harganya, yaitu Rp 15.000.000 per kg (Marliani dan Cahyana,\ud 2011) dan bahkan dapat mencapai RM14\ud -\ud 18 ribu per kg untuk\ud grade Double Super\ud (Anonim,\ud 2012), sehingga apabila jenis tanaman ini dijadikan sebagai komponen pohon system\ud agroforestry pada areal per\ud ladangan berpindah akan dapat meningkatkan pendapatan petani dan\ud sekaligus dapat mengalihkan petani dari sistem berladang berpindah menjadi petani dengan\ud sistem kebun menetap.\ud Ladang berpindah merupakan salah satu cara bercocok tanam yang banyak\ud mengorban\ud gkan hutan selama ini selain illegal logging, sehingga perlu dicarikan alternative\ud pemulihannya. Penanaman pohon yang bernilai ekonomi tinggi seperti tanaman penghasil\ud gaharu, penghasil buah seperti kemiri dan durian yang dicampur dengan tanaman lain yang\ud benilai ekonomi jangka pendek misalnya jagung, kacang, ubi jalar, talas tikus yang dikenal\ud dengan nama system agroforestry berkelanjutan perlu dicoba dan diteliti lebih jauh.\ud Untuk mencapai tujuan tersebut dilakukan penelitian di Hutan Pendidikan Unhas den\ud gan\ud metode penelitian Rancangan Petak Terpisah yaitu tanaman MPTs sebagai petak utama terdiri\ud atas 3 taraf yaitu sengon (\ud Paraserianthes falcataria\ud ), kemiri (\ud Aleurites moluccana\ud ), dan jenis\ud tanaman durian (\ud Durio zibethinus\ud ); pupuk kandang dan mulsa\ud sebaga\ud i anak petak terdiri atas 3\ud taraf yaitu pupuk kandang, mulsa legum gamal, dan mulsa non\ud -\ud legum puspa; serta dosis pupuk\ud kandang dan mulsa sebagai anak\ud -\ud anak petak yaitu 1.5 kg/tanaman, 1.0 kg/tanaman, 0.5\ud kg/tanaman, sehingga diperoleh sebanyak 3 x 3 x 3 = 2\ud 7 kombinasi perlakuan dan diulang\ud sebanyak 3 kali.\ud Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan pupuk kandang dan mulsa serta dosis\ud pupuk berpengaruh nyata terhadap pertambahan diameter, tinggi, dan jumlah daun tanaman\ud gaharu, tetapi jenis tanaman MPTs ber\ud pengaruh tidak nyata terhadap pertambahan diameter,\ud tinggi, dan jumlah daun tanaman gaharu. Pupuk kandang dengan dosis 1.5 kg/ tanaman\ud memberikan pertambahan diameter, tinggi, dan jumlah daun tanaman gaharu terbaik. Tanaman\ud durian dan sengon lebih cocok d\ud ipasangkan dengan tanaman gaharu dibandingkan dengan\ud tanaman kemir