KONTRIBUSI MUATAN VIRUS, BARIER PLASENTA DAN PROSES PERSALINAN TERHADAP TRANSMISI VERTIKAL IBU HAMIL HBS AG POSITIF (HEPATITIS B)

Pendahuluan Transmisi virus hepatitis B (VHB) ibu\ud -\ud ke\ud -\ud anak (vertikal) dapat te\ud rjadi pada masa\ud prenatal dan perinatal (pada saat atau segera setelah persalinan), dan merupakan penyebab\ud penularan VHB.Sekitar 95% dari penularan ini berkembang menjadi infeksi kronis dengan risiko\ud terjadinya sirosis dan kanker hati.Tujuan penelitian pada\ud tahap ini untuk mengetahui profil\ud penularan VHB vertikal dari ibu dengan HBsAg positif kepada bayinya.\ud Metode\ud .Dilakukan skrining dengan rapid test pada 700 ibu hamil, diperoleh 48 dengan HBsAg\ud positif di beberapa rumah sakit/klinik bersalin di Makassar me\ud njelang persalinan, diikuti dengan\ud pengambilan darah tali pusat segera setelah persalinan, selanjutnya diperoleh 30 sampel yang\ud dapat dianalisis. DNA VHB pada darah ibu dan darah tali pusat dari ibu dengan DNA VHB\ud positif dideteksi dengan teknik\ud polymeras\ud e chain reaction\ud (PCR). Selanjutnya, dilakukan\ud sekuensing (\ud direct sequencing\ud ) DNA VHB hasil PCR dari darah ibu dan tali pusat dan\ud dibandingkan. Untuk mengkarakterisasi VHB yang berhasil diisolasi, dilakukan kloning dan\ud sekuensing produk PCR dari serum ibu\ud dan darah tali pusat.Sekuens DNA VHB masing\ud -\ud masing\ud klon dianalisa untuk mempelajari kemiripan DNA VHB dari darah Ibu dan darah tali pusat.\ud Hasil\ud Angka prevalensi dari 700 ibu hamil terdapat 6.8% positif HbsAg dengan DNA VHB\ud terdeteksi pada 17 plasenta (56,\ud 7%) dan 17 (56,7%) talipusat ari ibu dengan HBsAg positif. Dari\ud hasil\ud direct sequencing\ud , 4 (50%) dari 8 pasang darah ibu dan tali pusat DNA VHB positif\ud memiliki genotipe/subtipe VHB yang sama, B/\ud adw\ud (3, 37.5%) dan C/\ud adr\ud (1, 12.5%), serta\ud mempunyai kemiripa\ud n sekuens DNA. Empat pasang sampel lainnya menunjukkan\ud ketidaksesuaian antara genotipe dan atau subtipe VHB pada darah ibu dan tali pusat, yang secara\ud berturut\ud -\ud turut adalah C/\ud adr\ud -\ud B/\ud ayw\ud (2, 25%), B/\ud adw\ud -\ud B/\ud ayw\ud , dan B/\ud adw\ud -\ud C/\ud adr\ud . Kadar DNA VHB\ud yang tinggi berub\ud ungan dengan terjadinya transmisi vertikal pada plasenta (p=0.004) dan\ud talipusat (p=0.047), namun belum terbukti peran plasenta (p=0.538) dan cara persalinan\ud (p=0.181).\ud Kesimpulan\ud .Ibu dengan HBsAg positif besar kemungkinannya untuk menularkan kepada bayi,\ud dengan didapatkannya kemiripan DNA VHB dari darah ibu dan tali pusat, yang dipertegas\ud dengan sekuens hasil kloning.Perbedaan yang terdapat pada sekuens DNA VHB dari ibu dan\ud bayi d\ud apat disebabkan adanya multipopulasi (\ud quasispesies\ud ) VHB pada ibu; tidak semua varian\ud VHB tersebut ditularkan kepada bayinya. Transmisi vertikal VHB yang terjadi dari ibu ke bayi\ud yang dilahirkannya berhubungan dengan tingginya kadar DNA virus Hepatitis B\ud dalam darah\ud ibu, dan belum dapat dibuktikan peran plasenta dan cara persalinan dalam transmisi vertikal