PENGARUH PENGGUNAAN TEPUNG UMBI WORTEL LIMBAH PERTANIAN DALAM RANSUM AYAM PETELUR UMUR 65 MINGGU TERHADAP KUALITAS EKSTERIOR TELUR

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mengkaji pengaruh penggunaan tepung wortel dalam ransum terhadap kualitas eksterior telur (warna cangkang, ketebalan cangkang dan tekstur cangkang). Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober hingga November 2015 di peternakan ayam petelur, Desa Ngrawan, Kecamatan Getasan, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah 200 ekor ayam petelur umur 65 minggu dengan bobot badan 2.281 g (CV 2,05%). Alat yang digunakan pada tahap pemeliharaan antara lain timbangan kapasitas 5000 g, mikrometersekrup, egg color paper dan tabel pengamatan. Bahan pakan penyusun ransum yang digunakan terdiri dari jagung, bekatul, konsentrat dan A vimix. Rancangan yang digunakan adalah rancangan acak lengkap dengan 4 perlakuan dan 5 ulangan. Perlakuan yang diberikan adalah T0 (Ransum tanpa tepung wotel; T1 (Ransum dengan 2% tepung wortel); T2 (Ransum dengan 3% tepung wortel); T3 (Ransum dengan 4% tepung wotel). Pengambilan data dilakukan setiap satu minggu sekali. Parameter yang diamati adalah kualitas eksterior telur ( warna cangkang, ketebalan cangkang dan tekstur cangkang). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan tepung wortel pada ransum tidak memberi pengaruh terhadap skor warna, ketebalan dan tekstur cangkang cangkang telur. Penggunaan tepung umbi wortel dalam ransum sebagai upaya menambah asupan kalsium pada cangkang telur tidak berpengaruh terhadap ketebalan cangkang. Kualitas telur dapat dilihat dari kualitas cangkang telur. Semakin tua warna coklat pada cangkang maka semakin halus tekstur dan semakin tebal cangkang yang berarti pori-pori semakin kecil. Pori-pori yang kecil menyebabkan proses penguapan menurun selama penyimpanan. Limbah umbi wortel dapat digunakan dalam ransum ayam petelur tua sebagai bahan pakan alternatif dengan bentuk tepung. Penggunaan tepung umbi wortel dalam ransum terhadap kualitas eksterior telur (warna cangkang, ketebalan cangkang dan tekstur cangkang) dapat diterapkan hingga taraf 4%. Perlu dilakukan penelitian diatas taraf 4% untuk mengetahui informasi pengaruh penggunaan diatas taraf 4%