HUBUNGAN PERUBAHAN BERAT BADAN NEONATUS DENGAN KADAR BILIRUBIN HARI KETIGA DAN BILIRUBIN AKHIR MINGGU PERTAMA

Latar Belakang Hiperbilirubinemia merupakan masalah terbesar pada neonatus usia minggu pertama. Neonatus yang mendapatkan kurang asupan nutrisi selama beberapa hari setelah lahir merangsang peningkatan sirkulasi enterohepatik bilirubin. Asupan nutrisi berkaitan dengan perubahan berat badan. Neonatus yang mengalami perubahan berat badan patologis berpotensi mengalami hiperbilirubinemia. Tujuan Untuk mengetahui hubungan antara perubahan berat badan neonatus dengan kadar bilirubin hari ke-3 dan kadar bilirubin akhir minggu pertama. Metode Penelitian dengan rancangan cross sectional yang dilakukan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Hermina Pandanaran Semarang menggunakan rekam medis. Kriteria inklusi adalah neonatus sehat dan cukup bulan, dilakukan pemeriksaan kadar bilirubin hari ketiga dan akhir minggu pertama ketika kontrol atau rawat jalan. Dilakukan analisis perubahan berat badan neonatus dengan kadar bilirubin hari ke-3 dan kadar bilirubin akhir minggu pertama. Analisis korelasi Spearman dilakukan untuk mengetahui hubungan antara perubahan berat badan dengan kadar bilirubin hari ketiga dan akhir minggu pertama. Hasil Sebanyak 141 sampel yang terdaftar pada penelitian ini didapatkan rerata perubahan berat badan hari ketiga sebesar 6,65±2,83%, dan akhir minggu pertama sebesar 5,46±3,32%, rerata kadar bilirubin hari ketiga sebesar 11,20±7,91 mg/dl, rerata bilirubin akhir minggu pertama sebesar 10,23±2,51 mg/dl. Terdapat perbedaan yang signifikan antara persentase perubahan berat badan hari ketiga dengan persentase perubahan berat badan akhir minggu pertama (p