Analisis Ketimpangan Pendapatan Kota dan Kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara

Tolak ukur keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi dan semakin kecilnya ketimpangan pendapatan antarpenduduk, antardaerah dan antarsektor. Beberapa daerah dapat mencapai pertumbuhan yang signifikan, sementara beberapa daerah lainnya mengalami pertumbuhan yang lambat. Perbedaan tingkat pembangunan akan membawa dampak perbedaan tingkat kesejahteraan antardaerah yang pada akhirnya menyebabkan ketimpangan regional antardaerah semakin besar. Perkembangan perekonomian kota dan kabupaten di provinsi Sulawesi Utara pada lima tahun terakhir yaitu tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 menunjukkan besaran PDRB dan pertumbuhan ekonomi sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan yang diukur dengan produk domestik regional bruto (PDRB) mengalami fluktuasi. Perkembangan penduduk di kota dan kabupaten sangat bervariasi. Penelitian ini bertujuan untuk menelaah ketimpangan pembangunan ekonomi antar wilayah kota dan kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara (tahun 2008–2012). Data yang dipakai menggunakan data time series PDRB, Penduduk dan Pendapatan Per Kapita tahun 2008-2012. Metode analisis yang digunakan adalah Analisis Indeks Williamson. Hasil analisis menunjukkan indeks ketimpangan PDRB per kapita antara kota/kabupaten di Provinsi Sulawesi Utara selama periode 2008-2012 rata-rata sebesar 0,092 dengan trend positif. Wilayah yang mempunyai Indeks Williamson tertinggi untuk Kabupaten yaitu Kabupaten Minahasa (0,186) dengan trend positif, dan terendah yaitu Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (0,034) dengan trend positif. Untuk Kota yang tertinggi Kota Manado (0,255) dengan trend negatif, dan yang terendah Kota Tomohon (0,054) dengan trend positif. Secara keseluruhan wilayah kota/kabupaten di Sulut 10 wilayah mengalami peningkatan ketimpangan dan 5 wilayah lainnya terjadi penurunan ketimpangan. Kata kunci: PDRB, Penduduk, Pendapatan PerKapita, Indeks Williamson