Perbedaan Kebiasaan Makan, Asupan Zat Gizi Makro, Serat, dan Status Gizi pada Mahasiswa Minang dan Non Minang di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas

Tujuan Penelitian Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Tiap daerah di Indonesia memiliki suku yang beragam. Beragamnya suku ini tentunya akan melahirkan kebiasaan yang berbeda. Salah satunya yaitu perbedaan kebiasaan makan. Kebiasaan makan di Minang cenderung memiliki rasa yang pedas dengan pemakaian santan yang kental. Kebiasaan makan juga dapat berpengaruh terhadap asupan zat gizi dan status gizi. Tujuan penelitian ini mengetahui perbedaan kebiasaan makan, asupan zat gizi makro, serat, dan status gizi pada mahasiswa yang bersuku Minang dan non Minang di Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas. Metode Metode penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain cross sectional study. Penelitian dilakukan pada bulan Agustus – September 2023. Sampel adalah mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Andalas yang berjumlah 132 mahasiswa yang dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu dari 66 mahasiswa Minang dan 66 mahasiswa non Minang. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara simple random sampling. Analisis data menggunakan Uji Independent Sample T-Test dan Uji Mann Whitney. Hasil Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan pada kebiasaan makan (p=0,170), asupan energi (p=0,512), asupan protein (p=0,672), asupan lemak (p=0,396), asupan karbohidrat (p=0,411), asupan serat (p=0,341), dan status gizi (p=0,626) pada mahasiswa Minang dan non Minang (p-value >0,05). Kesimpulan Kebiasaan makan dan asupan yang tidak berbeda pada mahasiswa Minang dan non Minang disebabkan karena kurang bervariasinya makanan di sekitar tempat tinggal mahasiswa, serta mahasiswa yang berasal dari suku non Minang sudah beradaptasi dengan makanan yang ada di Minang