DESAIN SEDIAAN NANOEMULGEL EKSTRAK TERSTANDAR PIDADA MERAH (Sonneratia caseolaris) DAN NANOEMULSI MINYAK IKAN HARUAN (Channa striata) SEBAGAI ANTI-AGING

Pidada Merah (Soneratia caseolaris L) merupakan spesies tanaman mangrove yang banyak tumbuh di sungai Kalimantan. Secara empiris tumbuhan ini digunakan sebagai bedak dingin, penghilang luka, penyakit asma, penurun panas, ambeien, hepatitis, bisul dan pendarahan. Ikan haruan (Channa striata) memiliki kandungan Poly Unsaturated Fattya Acid (PUFA) yang berfungsi sebagai antioksidan, mampu mencegah hipertensi, menghambat pertumbuhan kanker, berperan penting dalam pertumbuhan janin dan meningkatkan respon imun tubuh. Tujuan penelitian mengetahui potensi pidada merah dan minyak ikan haruan sebagai antiaging, pembuatan dan evaluasi sediaan nanoemulsi minyak ikan haruan dan nanoemulgel pada pidada merah. Penelitian eksperimental dengan kajian farmakologi ekstrak terstandar daun pidada merah dengan molecular docking yang berkhasiat antiaging, memformulasikan dan evaluasi sediaan nanoemulgel. Penelitian ini dilakukan untuk karakterisasi dan formulasi emulsi yang mengandung minyak ikan haruan. Karakterisasi minyak dilakukan dengan menentukan bilangan peroksida, bilangan asam, bilangan iodium, bilangan penyabunan, aktivitas antioksidan. Formulasi pada pidada merah dan minyak ikan haruan dilakukan dengan bantuan perangkat lunak design expert (DE) versi 10 untuk menentukan formula optimal nanoemulsi. Pengujian invitro pada pidada merah dan minyak ikan haruan meliputi uji DPPH, Uji ABTS, Uji FRAP, uji penghambatan kolagenase. juga membandingkan potensi antiaging ekstrak terstandar daun pidada merah dan minyak ikan haruan serta sediaan nanonya secara invitro. Hasil penelitian ekstrak terstandar daun pidada merah dengan kandungan fenolik diperoleh sebesar 204,3408±1,7224 mg GAE/g, kandungan luteolin dalam ekstrak 3,849 μg (5,171%) dengan nilai RF=0,54, organoleptis ekstrak berwarna hijau kecoklatan, baunya khas, rasa pahit dan larut dalam alkohol, rendemen ekstrak 20,6%. Studi insiliko Docking molekuler pada kandungan zat aktif ekstrak terstandar pidada merah terhadap enzim penghambat ROS, kolagenase, dan hyaluronidase oleh inhibitor terbaik (Luteolin, skor docking adalah -8,3, -11, dan -6,8). Pada formula optimum nanoemulgel ekstrak pidada merah yaitu minyak Ricini (1%), Tween 80 (8,39%), dan PEG 400 (7,61%) dari total 100 g dan untuk nanoemulsi yang diukur memiliki ukuran partikel 167,83±0,67 nm, Indeks polidispersitas (IP) 0,247±0,01, potensial zeta -16,67±1,15 mV, dengan kategori baik (good). Metode ekstraksi terbaik adalah dengan cara steaming, sedangkan bagian yang diekstraksi yaitu daging ikan haruan, dengan karakterisasi Bilangan Asam (1,87±0,04%), Bilangan Peroksida (6,30±0,26 meq/kg sample), Bilangan Iodine (85,37±2,86 g/100 g sample), Bilangan Penyabunan (198,51±7,68 mg KOH/g). Formula optimum dari nanoemulsi minyak ikan haruan (MIH) adalah Formula optimum 1 dengan komposisi yaitu: MIH (4,92%). Tween 80 (6,85%) dan PEG 400 (1,23%) dari total 100 ml. dan untuk nanoemulsi yang diukur memiliki ukuran partikel 259,233±17,63 nm, Indeks polidispersitas (IP) 0,325±0,149, potensial zeta -29,167±1,27 mV, dengan kategori baik (good). Potensi Anti-aging ekstrak pidada merah dan nanoemulsinya lebih baik dibandingkan dengan minyak ikan haruan dan nanoemulsinya dari hasil uji in-vitro. Kata kunci: pidada merah, minyak ikan haruan, nanoemulsi, nanoemulgel, anti-agin