TANGGUNG JAWAB PT PELAYARAN MENTAWAI TRANSPORT TERHADAP RISIKO KERUSAKAAN BARANG DALAM PROSES BONGKAR MUAT DI PELABUHAN MUARO PADANG

ABSTRAK PT Pelayaran Mentawai Transport adalah salah satu penyedia layanan jasa di bidang bongkar muat yaitu sebagai perusahaan bongkar muat yang mempunyai fungsi melaksanakan dan mengawasi kegiatan bongkar muat barang. Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 152 Tahun 2016 Tentang Penyelenggaraan dan Pengusahaan Bongkar Muat Barang dari dan ke Kapal menjelaskan harusnya pelaksanaan kegiatan bongkar muat wajib mengasuransikan tanggung jawabnya, namun PT Pelayaran Mentawai Transport tidak mengasuransikan tanggung jawabnya. Kejadian yang terjadi dalam proses bongkar muat adalah kerusakan barang, hilangnya barang, dan kurangnya barang muatan. Kasus yang terjadi di pelabuhan Muaro Padang adalah rusaknya kantong semen sebanyak 300 zak dikarenakan oleh hujan, hal tersebut terjadi ketika semen terletak di pelabuhan, buruh yang mengangkat semen tersebut tidak berada di pelabuhan. kasus lainnya adalah jatuhnya lima lembar asbes ke dalam laut yang disebabkan oleh buruh yang mengangkat asbes tersebut sambil menggunakan telepon, hal tersebut membuat buruh tidak fokus dan akhirnya asbes tersebut jatuh ke dalam laut. Sangat menarik untuk diteliti bagaimana bentuk tanggung jawab dari perusahaan bongkar muat dalam memberikan penggantian barang atas kerusakan barang. Sehingga penulis memutuskan untuk menulis skripsi dengan judul “Tanggung Jawab PT Pelayaran Mentawai Transport Terhadap Risiko Kerusakaan Barang Dalam Proses Bongkar Muat di Pelabuhan Muaro Padang”. Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan pendekatan masalah yuridis empiris, sifat penelitiannya bersifat deskriptif, teknik pengolahan data dilakukan dengan cara editing, dan analisis datanya adalah analisis kualitatif. Kerugian yang diderita oleh pengguna jasa adalah kerugian sebesar Rp 15.000.000 dan Rp 325.000. Tanggung jawab yang diberikan oleh perusahaan bongkar muat adalah penggantian uang sebesar Rp 15.000.000 dan penggantian barang yang sama persis berupa asbes sebanyak lima lembar. Kendala yang dihadapi oleh pengguna jasa adalah waktu penggantian barang yang sangat lama. Cara yang paling efektif untuk menyelesaikan masalah ini adalah dengan menggunakan cara non litigasi, karena dengan cara ini tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menyelesaikan masalah ini. Kata Kunci: Tanggung Jawab, Perjanjian, Bongkar Mua