Perspektif Ekonomi Islam Terhadap Minat Beli Melalui Online Shop

The purpose of this study is to examine how Muslim buyer behavior in online shopping. The type of research used in this research is descriptive qualitative research with a literature study approach. The literature study approach is an approach by reviewing various journals and books related to the perspective of Islamic economics on buying interest through online shops as a reference source. Buying interest in this online shop is influenced by several factors including the existence of timely reviews, quantity reviews, and valence reviews that make buyers very interested in making online buying and selling transactions. This study assumes that various findings from past research in Muslim-majority countries, such as Saudi Arabia and Malaysia, show a mismatch between online buying and selling with sharia. Muslim shoppers are supposed to behave in moderation where they do not overconsume leading to tabdhir (wastefulness) as well as israf (excess) or shortage leading to bukhl (miserliness) as cited in the Quran and As-Sunnah.Perkembangan teknologi telah menyebabkan perubahan perilaku konsumen dalam memanfaatkannya inovasi untuk pertukaran. Perkembangan toko online dan pusat komersial di website sudah menjadi salah satu pilihan gaya hidup masyarakat masa kini untuk berbelanja secara praktis dan efisien. Meski begitu, dalam melakukan pembelian, hendaklah seorang muslim tetap mengedepankan nilai-nilai syariah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengkaji bagaimana perilaku pembeli muslim dalam belanja online. Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan menggunakan studi kepustakaan. Pendekatan studi kepustakaan merupakan pendekatan dengan menelaah berbagai jurnal dan buku yang berkaitan dengan perspektif ekonomi islam terhadap minat beli melalui online shop sebagai sumber referensi. Minat beli pada online shop ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain adanya ulasan yang tepat waktu, ulasan kuantitas, dan ulasan valensi yang membuat pembeli sangat tertarik melakukan transaksi jual beli online. Studi ini berasumsi bahwa berbagai penemuan dari penelitian masa lalu di negara-negara mayoritas Muslim, misalnya Arab Saudi dan Malaysia, menunjukkan ketidaksesuaian antara jual beli online dengan syariah. Seharusnya pembeli muslim berperilaku secukupnya dimana mereka tidak melakukan konsumsi berlebihan yang berujung pada tabdhir (pemborosan) dan juga israf (berlebihan) atau kekurangan sehingga mengarah pada bukhl (kikir) sebagaimana dikutip Al-Quran dan AsSunnah