Age of Consent in Islam: Between Legal Principles, Controversies, and Social Adaptations

The Age of Consent is a key element in determining the legal and social aspects that regulate the minimum age at which individuals are legally allowed to engage in sexual activities. In some predominantly Muslim countries, there may not be a specifically defined age of consent for sexual activities outside of marriage; instead, the emphasis is on sexual relations within the context of marriage. Traditional factors and religious beliefs often play a significant role in shaping the legal framework governing intimate relationships. This research provides insights into the variations in the age of consent laws and their relationship with marriage in several Muslim-majority countries. The legal principles found in the Quran and Hadith provide a foundational framework that reflects the relevance of Islam for all people in various temporal and geographical contexts, with the principle of preventing harm as a primary basis. Protecting children and vulnerable individuals should always remain a top priority. The issues of age of consent and child marriage are ongoing and require careful consideration, with a focus on the well-being of children and the interests of individualsAge of Consent merupakan elemen kunci dalam menentukan aspek hukum dan sosial yang mengatur usia minimum di mana individu diperbolehkan secara hukum untuk melakukan aktivitas seksual. Di beberapa negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, mungkin tidak ada batasan usia khusus untuk aktivitas seksual di luar nikah; sebaliknya, penekanannya adalah pada hubungan seksual dalam konteks pernikahan. Faktor tradisional dan keyakinan agama sering kali berperan penting dalam membentuk kerangka hukum yang mengatur hubungan intim. Penelitian ini memberikan wawasan mengenai variasi undang-undang mengenai batasan usia dan hubungannya dengan pernikahan di beberapa negara mayoritas Muslim. Prinsip-prinsip hukum yang terkandung dalam Al-Quran dan Hadits memberikan kerangka dasar yang mencerminkan relevansi Islam bagi seluruh umat manusia dalam berbagai konteks temporal dan geografis, dengan prinsip pencegahan kerugian sebagai landasan utama. Melindungi anak-anak dan individu yang rentan harus selalu menjadi prioritas utama. Permasalahan perkawinan usia dewasa dan anak masih terus berlangsung dan memerlukan pertimbangan yang matang, dengan fokus pada kesejahteraan anak dan kepentingan individu