Artikel ini mencoba untuk menawarkan pemahaman yang berbeda tentang hadits misoginis. Beberapa hadits yang digunakan manusia sebagai argumen teologis untuk memajukan kepentingan mereka ditinjau kembali, kali ini berdasarkan bacaan Fatima Mernissi. Fatima Mernissi adalah seorang feminis dan sosiolog. Latar belakang sangat mempengaruhi interpretasi. Ia membacanya dengan menggunakan pendekatan historis dan metodologis. Keduanya juga menjadi hermeneutika Mernissi. Dalam pendekatan metodologis, Mernissi bersandar pada 'Ulum al-Hadith yang menurutnya sahih dan dilakukan saat memutuskan untuk menerima atau menolak sebuah hadits. Mernissi menggunakan pendekatan historis dan sosiologis untuk memahami Hadits. Tujuan artikel ini adalah untuk mengetahu...