APLIKASI METODE INDUCED POLARIZATION (IP) UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENYEBARAN MINERAL LOGAM DI DAERAH LEON

The research was conducted in the Leon area to determine the presence and quantity of metallic mineral resources. The stratigraphy of the study area is composed of alluvium and coastal deposits, Molasa Sarasin Formation, Tinombo Formation, and Intrusion. Exploration was carried out in the Leon area using Induced Polarization Method with a dipole-dipole configuration with an area of ​​950 m2. The length of the track is 580 meters with a North-South orientation. The number of tracks in this study was 15, with spacing electrodes as far as 20 meters and n = 1-10. The analysis showed that the distribution of resistivity values ​​in the study area was from (13.6 to 1337) Ωm, while the chargeability values ​​had a range of values ​​(1.7 to 50.6) ms. The low resistivity values ​​below 50 Ωm are interpreted as claystone to sandstone and the medium resistivity values ​​between 50 Ωm - 500 Ωm are interpreted as compact sandstone to breccia. The resistivity values ​​above 500 Ωm are interpreted as igneous rock. The presence of metallic minerals in the study area is characterized by changeability values ​​above 22 ms in claystone, sandstone, breccia, and igneous rock. Calculating hypothetical resources was conducted the Block model method at Oasis Montaj that obtained 11.8 million tons of resources.Penelitian dilakukan di Daerah Leon untuk mengetahui keberadaan dan besarnya sumberda ya mineral logam. Stratigrafi daerah penelitian disusun oleh alluvium dan endapan pantai, Formasi Molasa Sarasin, Formasi Tinombo, dan Batuan Terobosan. Eksplorasi yang dilakukan di Daerah Leon menggunakan Metode Polarisasi Terimbas konfigurasi dwikutub dengan luas kavling 950 m2. Panjang lintasan 580 meter dengan orientasi lintasan Utara-Selatan. Jumlah lintasan dalam penelitian ini sebanyak 15 dengan spasi antar elektroda sejauh 20 meter dan n=1-10. Hasil analisis didapatkan hasil persebaran nilai resistivitas daerah penelitian dari (13,6 – 1337) Ωm, sedangkan nilai ketermuatan memiliki rentang nilai (1,7 – 50,6) ms. Nilai resistivitas rendah dibawah 50 Ωm diinterpretasikan sebagai batulempung hingga batupasir Nilai resistivitas sedang antara 50 Ωm - 500 Ωm diinterpretasikan sebagai batupasir kompak hingga batubreksi. Nilai resistivitas tinggi di atas 500 Ωm diinterpretasikan sebagai batuan beku. Keberadaan mineral logam di daerah penelitian ditandai dengan nilai ketermuatan di atas 22 ms pada batulempung, batupasir, breksi, dan batubeku. Perhitungan sumberdaya hipotetik dilakukan dengan metode Block model pada Oasis Montaj diperoleh sumberdaya sebesar 11,8 juta ton