STILISTIKA AL-QUR’AN : ANALISIS MAKNA ṢIGAT AL-AMR DAN AL-NAHYU PADA SURAT AL-HUJURAT

Al-Qur‟an adalah sumber petunjuk bagi manusia untuk bisa menjalani hidup dengan baik, terarah dan bermanfaat di dunia ini dan sebagai panduan untuk bisa meraih kehidupan yang bahagia kekal abadi di akhirat kelak.Penggunaan bahasa arab memiliki keistimewaan tersendiri bagi yang memiliki kemampuan, karena Uṣlub /metode bahasa yang satu dengan yang lainnya memiliki kandungan yang bisa saja berbeda, bahkan bisa menghasilkan istinbaṭ hukum yang berbeda.Khusus bagi yang memahami bahasa arab tentu merasakan pengaruh yang berbeda dalam memberikan perhatian kepada kandungan sebuah ayat dari orang pada umumnya.Semakin tinggi kemampuan penguasaan bahasa arab seseorang maka semakin meningkat pulalah kesensitifannya dalam memahami ayat yang berkaitan dengan al-Amr (perintah) dan al-Nahyu (larangan). ayat –ayat yang berisi al-Amr (perintah) bertujuan agar segera ditunaikan dengan maksimal. memahami al-Nahyu (larangan) cepat dan bersegera menjauhinya jika belum dilakukan, meninggalkannya jika sedang dilakukan, bertaubat dari dosa itu jika sudah pernah terjerumus ke dalam larangan itu.Melalui penggalian stilistika (Uṣlub ) ṣigat al-Amr dan al-Nahyu dan maknanya secara khusus dalam surat al-Hujurat semakin terang bagi seorang muslim akan keluarbiasaan sempurnanya ajaran Islam.Pendalaman terhadap penguasaan bahasa Al-Qur‟an berbahasa arab menjadi sesuatu yang wajib bagi peneliti muslim, agar menjadi modal dalam menggali ilmu-ilmu di dalamnya.Penelitian berkelanjutan terhadap surat alhujurat ini perlu terus diperdalam dengan alasan betapa urgennya bagi umat Islam untuk memahami hukum-hukum yang terkandung di dalamnya.Kajian yang digunakan di penelitian ini adalah metode Tahlīlī fokus kepada kajian dari segi ilmu stilistika khusus yang terkait dengan ṣigat al-amr dan al-nahyu