Penggunaan Ayat Al-Qur’an Dalam Tradisi Kesenian Jaranan Di Desa Rumbai Jaya Kabupaten Indragiri Hilir (Studi Living Qur’an)

ABSTRAK Kesenian jaranan di Desa Rumbai Jaya merupakan salah satu bentuk dari jenis kesenian yang bisa dianggap bersifat Islami, dikarenakan memiliki kandungan pesan, makna serta tujuan untuk menyampaikan unsur-unsur dakwah namun juga terdapat unsur magis di dalamnya. Tradisi kesenian jaranan ini digunakan pada saat resepsi pernikahan, khitanan, syukuran, dan Acara besar lainnya sebagai hiburan masyarakat setempat. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan dalam tradisi kesenian Jaranan di Desa Rumbai Jaya serta untuk mengetahui fungsi ayat pada prosesi tradisi kesenian jaranan. Jenis penelitian ini adalah field research (penelitian lapangan) dengan menggunakan metode Kualitatif. Sumber data primer pada penelitian ini didapatkan melalui wawancara kepada pawang, pengurus jaranan, tokoh adat, tokoh agama, serta Masyarakat yang ikut menonton pelaksanaan Tradisi Kesenian Jaranan. Hasil dari penelitian di atas adalah. Tradisi kesenian jaranan di Desa Rumbai Jaya ini sebagai media dakwah, sama halnya dengan tokoh islam nusantara yaitu walisongo (wali sembilan) yang menggunakan media dakwah dengan tradisi kesenian, khususnya didaerah pulau Jawa. Pada pelaksanaan tradisi kesenian jaranan ini, para pengurus menggunakan hal-hal mistis untuk ritual, tetapi juga mengamalkan ajaran agama Islam. Fungsi Surah Al-Ahzab:56 dalam tradisi kesenian jaranan ini sebagai do‟a kepada Allah SWT, bentuk penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, juga untuk meminta keselamatan dan perlindungan selama acara kesenian jaranan ini berlangsung. Fungsi Surah Al-Fatihah sebagai ayat-ayat ruqyah yang dapat mengusir roh-roh ghaib yang telah masuk kedalam tubuh para pelakon, dan ayat kursi digunakan sebagai media pemulihan setelah pelakon sadar dari kesurupan. Kata Kunci : Ayat, Tradisi, Kesenian Jarana