FAKTOR KRIMINOGEN SEBAGAI SALAH SATU PENYEBAB KENAKALAN REMAJA DI INDONESIA

ABSTRAK Shofwa Afiena (2023) : Faktor Kriminogen Sebagai Salah Satu Penyebab Kenakalan Remaja di Indonesia Definisi anak atau remaja disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 3 tahun 1997 tentang Pengadilan Anak, bahwa yang dimaksud anak adalah orang telah mencapai umur 8 tahun tetapi belum mencapai umur 18 tahun dan belum pernah kawin (ayat 1). Remaja merupakan aset masa depan suatu bangsa. Namun saat ini banyak sekali yang terjadi pada diri remaja. Hal ini merupakan masalah yang sudah tidak asing lagi. Kenakalan remaja meliputi semua perilaku yang menyimpang dari norma-norma hukum pidana yang dilakukan oleh remaja dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat yang dilakukan remaja. Perilaku tersebut terbentuk dengan sendirinya akibat kebebasan yang mereka dapati dalam pergaulan yang tumbuh dalam lingkungan pergaulannya, sehingga semua prilaku yang mereka lakukan menjadi benar menurut mereka sendiri, walaupun pergaulan tersebut melanggar nilai-nilai atau norma-norma yang berlaku dalam masyarakat. Kenakalan remaja terjadi akibat krisis identitas dan kontrol diri yang lemah, karena mereka berdiri bukan pada pondasi pergaulan yang penuh dengan nilai-nilai dan norma masyarakat, sehingga semua pergaulan yang mereka jalani hanya semata-mata untuk mencari jati diri atau untuk terpenuhi kepentingan hidup yang mereka jalani. Kenalan remaja juga tidak terlepas dari kurangnya perhatian orang tua dan minimnya pemahaman tentang keagamaan, sehingga pengaruh dari lingkungan sekitar dan pengaruh budaya barat serta pergaulan dengan teman sebaya dan lingkungan mereka jalani. Banyak sekali faktor internal dan eksternal penyebab kenakalan remaja yang perlu diperhatikan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah faktor kriminogen menjadi salah satu penyebab kenakalan remaja di Indonesia atau ilmu yang membahas tentang kejahatan dan bagaimana cara penanggulangan kenakalan remaja di Indonesia. Jenis penelitian pada skripsi ini adalah penelitian normatif atau kajian studi kepustakaan. Sumber data yang digunakan ialah data sekunder yang diperoleh dari bahan hukum primer, bahan hukum sekunder dan bahan hukum tersier. Metode analisis data menggunakan pendekatan perundang-undangan dan pendekatan kasus yang bersifat kualitatif-deskriptif. Dalam penarikan kesimpulan digunakan metode deduktif. Hasil dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwasannya penanggulangan kenakalan remaja harus dilakukan dengan cara preventif, represif, kuratif dan rehabilitasi. Kata kunci : Faktor Kriminogen, Kenakalan, Remaj