MENIKAHI PEREMPUAN PEZINA DALAM AL-QUR’AN MENURUT TAFSIR AL-AZHAR KARYA BUYA HAMKA

Judul penelitian ini adalah "Menikahi Perempuan Pezina dalam Al-Qur’an Menurut Tafsir Al-Azhar Karya Buya Hamka." Penelitian ini membahas dua permasalahan utama, yakni bagaimana penafsiran Buya Hamka tentang menikahi perempuan pezina dalam tafsir Al-Azhar surah An-Nur ayat 3 dan 26 serta konsep perempuan pezina dalam Al-Qur'an menurut Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar. Penelitian ini menggunakan metode kepustakaan dengan pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber utama penelitian berasal dari al-Qur'an dan Tafsir al-Azhar Jilid tujuh, sementara sumber sekunder melibatkan tafsir klasik dan kontemporer, artikel, jurnal, skripsi, dan buku yang relevan dengan tema penelitian. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa (1) Dalam QS. An Nur ayat 3 dalam tafsir Al Azhar karya Buya Hamka menjelaskan “Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin.” Sedangkan dalam QS. An-Nur ayat 26, yakni dalam penafsirannya Buya Hamka mengatakan ”orang yang kotor itu hanya untuk orang yang kotor”, dapat diartikan bahwa laki-laki baik itu hanya untuk perempuan yang baik dan sebaliknya, perempuan yang kotor hanya untuk laki-laki yang kotor dan sebaliknya. (2) Konsep perempuan pezina dalam al-Qur’an menurut Buya Hamka dalam tafsir al-Azhar mencakup pandangan bahwa perempuan pezina menjual dirinya untuk mendapatkan keuntungan, dan menurutnya, menikahi perempuan pezina dinyatakan sebagai perbuatan haram. Kata Kunci: Nikah, Perempuan, Zina, Buya Hamka, Tafsir al-Azha