KEHARMONISAN RUMAH TANGGA TERHADAP PELAKU PERNIKAHAN USIA DINI (Di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau)

ABSTRAK Muhammad Tasnim Taheras, (2024): Keharmonisan Rumah Tangga terhadap Pelaku Pernikahan Usia Dini (di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau) Pernikahan usia dini di Kecamatan Tapung umum terjadi, dengan mayoritas calon mempelai perempuan yang masih muda, sementara calon mempelai laki-laki sudah dewasa. Faktor utama termasuk kurang minat dalam pendidikan, ekonomi keluarga, dan keputusan berhenti sekolah. Meskipun menikah muda, banyak pasangan berhasil menjaga keharmonisan rumah tangga dengan mengatasi konflik demi menghindari perceraian. Maka, permasalahan dalam penelitian ini adalah: a) Apa penyebab terjadinya pernikahan usia dini di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau? b) Bagaimana konsep kehidupan keluarga dijalani dan solusi pemecahan masalah yang terjadi dalam rumah tangga di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau? c) Apa hubungan konsep pernikahan usia dini di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau dengan keharmonisan rumah tangga? Penelitian ini menggunakan jenis penelitian hukum empiris atau penelitian lapangan (field research) dengan pendekatan yuridis sosiologis. Responden dalam penelitian ini yaitu 10 (sepuluh) pasangan yang melakukan pernikahan dini dan harmonis rumah tangganya. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif deskriptif. Hasil penelitian ini meliputi: 1) Pernikahan usia dini di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau disebabkan oleh terputusnya pendidikan akibat kehamilan di luar nikah, kondisi ekonomi memaksa remaja menikah, motivasi subjektif melihat pernikahan muda sebagai solusi terbaik, dan kehamilan di luar nikah sebagai faktor langsung. 2) Kehidupan keluarga di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, didasari oleh nilai-nilai seperti kesabaran, rasa syukur, saling mendukung, menjalankan hak dan kewajiban, semangat mengayomi, diskusi, dan penghargaan. Dukungan antar anggota keluarga sangat dipahami, konsep hak-kewajiban dan saling mendukung menjadi pondasi utama menjaga keseimbangan dan harmoni dalam rumah tangga. Solusi masalah melibatkan peningkatan interaksi verbal melalui diskusi, kesabaran dalam menyelesaikan perbedaan pendapat, waktu berkualitas, musyawarah mencapai kesepakatan, komunikasi yang baik mengurangi kesalahpahaman, masukan dari orang terdekat, ungkapan pendapat lemah lembut, dan pertemuan terorganisir untuk mencari solusi dalam suasana kondusif menjaga harmoni dalam rumah tangga. 3) Pernikahan usia dini di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, berpengaruh pada keharmonisan rumah tangga. Faktor personal dan strategi seperti komunikasi efektif, pemenuhan hak dan kewajiban, serta penyelesaian konflik dewasa menjadi kunci. Kendala ekonomi, kesiapan mental, lingkungan yang tidak mendukung, dan kurangnya dukungan luar dapat mengganggu keharmonisan. Tahap awal pernikahan, kelahiran anak, dukungan, pemahaman, dan adaptasi terhadap perubahan sosial juga penting dalam menjaga kestabilan. Kesabaran, ketekunan, dan respons positif terhadap perubahan menandakan adaptasi sukses setelah pernikahan dini. Kata Kunci: Keharmonisan, Rumah Tangga, Pernikahan Din