PRAKTIK KERJASAMA PENJUALAN TANDAN BUAH SEGAR (TBS) PADAKOPERASI SAWIT JAYA DESA BENTENG HULU SIAK MENURUT PERSPEKTIF EKONOMI SYARIAH

ABSTRAK Riky Prawira Wijaya (2024): Praktik Kerjasama Penjualan Tandan Buah Segar (TBS) Pada Koperasi Sawit Jaya Desa Benteng Hulu Siak Menurut Perspektif Ekonomi Syariah Penelitian ini dilatarbelakangi adanya pelaksanaan kerjasama penjualan Tandan Buah Segar (TBS) pada Koperasi Sawit Jaya Desa Benteng Hulu dengan harga jualnya disamakan antara petani biasa dengan anggota Koperasi. Yang menyebabkan tidak ada perlakuan khusus antara anggota Koperasi dengan petani biasa. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui praktik kerjasama penjualan Tandan Buah Segar (TBS) pada Koperasi Sawit Jaya dan untuk mengetahui bagaimana tinjauan ekonomi syariah terhadap praktik kerjasama penjualan Tandan Buah Segar (TBS) pada Koperasi Sawit Jaya Desa Benteng Hulu Siak. Metode penelitian yang digunakan yaitu kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan informan penelitian berjumlah 10 orang. Teknik analisis data yang digunakan deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan kerjasama penjualan Tandan Buah Segar (TBS) pada pihak Koperasi ini disamakan antara anggota dengan petani biasa. Praktik penjualan Tandan Buah Segar (TBS) antara masyarakat dan pihak Koperasi mencerminkan pola kerjasama yang dikenal sebagai mukhabarah. Dalam skema ini, masyarakat tidak hanya menyerahkan hasil panennya kepada koperasi, tetapi juga menyerahterimakan lahan kosong kepada perusahaan untuk diolah. Selain itu, aspek-aspek krusial seperti penyediaan bibit, pemupukan, pengelolaan, dan perawatan kebun kelapa sawit menjadi bagian dari modal dan tanggung jawab penggarap. Berdasarkan tinjauan ekonomi syariah tentang pelaksanaan kerjasama penjualan Tandan Buah Segar (TBS) pada Koperasi Sawit Jaya Desa Benteng Hulu Siak tersebut sudah sesuai dengan ekonomi syariah karena saat perjanjian kerjasama penjualan sudah melakukan akad (ijab dan qabul) antara anggota koperasi dengan pihak koperasi. Adapun manfaat koperasi bagi peningkatan pendapatan anggotanya yaitu dari segi penggabungan sumber daya, aspek ke pasar yang lebih besar, partisipasi dalam mengambil keputusan, dan distribusi keuangan dan keuntungan koperasi bagi anggotanya yaitu mendapatkan sisa hasil usaha/bagi, kemudian memudahkan para petani untuk membuka perkebunan kelapa sawit dan memudahkan petani untuk mendapatkan alat dan bahan-bahan pertanian. Sedangkan kekurangannya yaitu kekurangan modal yang membuat para anggota kesulitan untuk meminjam uang pada pihak koperasi. Kata Kunci : Kerjasama Penjualan, Koperasi Sawit Jaya, Ekonomi Syaria