Persepsi para pihak dalam memilih mediator hakim dalam perkara perdata di pengadilan negeri jepara

Lembaga peradilan merupakan institusi penyelesaian sengketa litigasi yang selama ini menjadi pilihan utama penggunaannya oleh para pihak. Akan tetapi, melihat dari berbagai kelemahan praktik pengadilan yang ada, maka dilakukan terobosan hukum, yaitu dengan melakukan mediasi yang dikenal sebagai salah satu alternatif penyelesaian sengketa di luar pengadilan, yang juga diterapkan menjadi bagian dari proses penyelesaian sengketa perdata di pengadilan. Adapun metode penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum yuridis empiris / sosiologis atau penelitian hukum non-doktrinal, yaitu data yang bersifat kualitatif. Penelitian ini membahas tentang dasar hukum mediasi, persyaratan menjadi mediator, pemahaman tentang pentingnya mediasi di pengadilan, dan persepsi para pihak dalam memilih mediator hakim dalam perkara perdata, dimana mediator hakim dinilai lebih memiliki keterampilan, berupa keterampilan komunikasi efektif, dan dinilai mampu menguasai substansi hukum, sehingga diharapkan dapat memberikan masukan yang menguntungkan para pihak. Analisa terhadap tingkat keberhasilan mediasi di Pengadilan Negeri Jepara dalam tiga tahun terakhir juga dipaparkan guna memberikan gambaran bahwa sosialisasi/ penyuluhan hukum mengenai penyelesaian sengketa secara damai melalui mediasi sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 sangat penting untuk lebih dioptimalkan