Penerapan restorative justice terhadap tindak pidana pencurian modul kulkas (studi kasus wilayah hukum polres kudus)

Skripsi yang berjudul “Penerapan Restorative Justice Terhadap Tindak Pidana Pencurian Modul Kulkas (Studi Kasus Wilayah Hukum Polres Kudus)” bertujuan untuk mengetahui penerapan restorative justice terhadap tindak pidana pencurian modul kulkas di wilayah hukum Polres Kudus dan landasan hukum Polres Kudus menyelesaikan kasus pencurian modul kulkas menggunakan pendekatan restorative justice. Penelitian ini menggunakan pendekatan yuridis sosiologis. Spesifikasi penelitian mengunakan deskriptif analitis. Metode penentuan sampel yang digunakan yaitu purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan data primer dan sekunder. Hasil data disusun secara sistematis dan selanjutnya dianalisa secara kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, Penerapan Restorative Justice Terhadap Kasus Pencurian Modul Kulkas Di Polres Kudus didasarkan pada Peraturan Kepolisian Nomor 8 Tahun 2021 Tentang Penanganan Tindak Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif, merujuk pada peraturan tersebut syarat materil pada kasus ini telah tepenuhi. Namun terhadap syarat formil unsur pemenuhan hak korban tidak terpenuhi, karena korban tidak mendapatkan hak ganti kerugian. Landasan hukum Polres Kudus menggunakan pendekatan restorative justice, yaitu pada Pasal 18 Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian dan Peraturan Kepolisian Nomor 8 Tahun 2021 tentang Penanganan Tindak Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif. Peraturan Kepolisian diatas sebenarnya merujuk pada PERMA Nomor 2 Tahun 2012 Tentang Penyesuaian Batasan Tindak Pidana Ringan Dan Jumlah Denda Dalam KUHP, namun pada implementasinya tidak terpenuhi karena adanya kesepakatan kedua belah pihak, meskipun jumlah kerugian korban melebihi batas yang ditentukan PERMA