Desain, manufaktur dan analisa mikroarsitektur perancah tulang berbasis non-parametrik dengan metode additive manufacture

Keterbatasan ketersediaan organ yang sesuai untuk memenuhi peningkatan permintaan transplantasi di seluruh dunia telah mengakibatkan kekurangan organ secara global. Di Amerika Serikat saja, lebih dari 70.000 pasien menunggu transplantasi organ. Cangkok tulang adalah jaringan transplantasi terpopuler di dunia. Saat ini telah dikembangkan biokomposit material polimer biodegradasi dengan kelebihan tanpa pengambilan pasca pencangkokan tulang, mengurangi pengeluaran biaya, traumatik penderita, aman, serta tanpa nyeri. Didukung perkembangan metode yang canggih saat ini yaitu additive Manufacture atau proses untuk membuat objek 3D dalam bentuk apa pun menggunakan mesin 3D Printing dengan menggunakan bahan PLA. Metode yang digunakan adalah dimulai dari studi literature, mendesain mikroarsitektur perancah tulang, proses manufaktur, proses pengujian, pengambilan data, analisa data, pembahasan dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukan pembuatan perancah tulang yang didesain dengan porositas 60% dan pore size maks 1000 μm. Porositas print Desain Cubic 61,19 %, BCC 59,76 %, FCC 57,51 %, BCCFCC 72,78 %. dan pore size Cubic 0,965 μm, BCC 0,327 μm, FCC 1,059 μm, BCCFCC 0,273 μm. Compressive Strenght dari bahan PLA Dengan Porositas 57-72%. cubic 11,25 Mpa, BCC 9,56 Mpa, FCC 11,49 Mpa dan BCCFCC 2,75 Mpa. Untuk nilai Modulus Elastisitas Desain cubic 230,3989 Mpa, BCC 150,0352 Mpa, FCC 394,7675 Mpa, BCCFCC 47,82404 Mpa