Rancang bangun alat inkubator penetas telur berbasis internet of things menggunakan sensor kelembaban dan suhu

Dalam penetasan telur kebanyakan masyarakat masih menggunakan cara manual yaitu dengan cara penetasan dengan induknya, dalam penetasan tersebut tidak bisa menetaskan secara serentak dengan jumlah yang banyak karena keterbatasan telur dan induk ayam. Penulis memulai kegiatan ini dengan obeservasi terhadap kebutuhan pasar dan kondisi lapangan, kemudian penulis merancang alat penetas telur otomatis dengan berbagai kelebihan. Alat saya memiliki kepresisian suhu dan kelembaban yang tinggi karena menggunakan teknologi mikrokontroler ESP8266 sebagai pengendali sistem untuk mengontrol suhu dan kelembaban menggunakan DHT11 sebagai kontrol suhu dan kelembaban serta motor sebagai penggerak rak telur. Berdasarkan hasil pengujian dalam penetasan dibutuhkan suhu 38°C dan kelembapan 55-62% agar suhu setabil maka program dalam ESP8266 dibuatlah lampu yang bisa hidup dan mati untuk menjaga agar suhu setabil di 38°C, hasil pengujian sensor DHT11 didapatkan eror 0,25% dan akurasi 99,7%. Motor servo berguna menggeser rak telur agar kuning telur tidak menempel di cangkang telur langkah selanjutnya adalah membuat program aplikasi blynk, sebelum alat ini di gunakan untuk menetaskan telur secara otomatis, fungsi dari aplikasi blynk itu sendiri untuk mengetahui sensor DHT11 apakah sudah berfungsi mengetahui suhu dan kelembaban di dalam incubator tersebut dan harus koneksi internet