PENGARUH PEMBERIAN AIR REBUSAN TANAMAN ALUR (Suaeda maritima L.) TERHADAP KADAR ASAM URAT MENCIT (Mus musculus)

Kadar asam urat yang berlebihan dan tidak terkontrol di dalam darah disebut hiperurisemia. Dikatakan hiperurisemia bila kadar asam urat lebih dari 7 mg/dl pada laki-laki dan lebih dari 6 mg/dl pada perempuan. Asam urat merupakan kristal asam yang terbentuk akibat pemecahan purin yang dapat memengaruhi sendi-sendi tubuh. Kurang lebih 75% peyebab penyakit asam urat adalah kelebihan produksi purin dengan eksresi yang tidak normal. Kelebihan produksi purin diakibatkan oleh konsumsi makanan tinggi purin yang tidak terkonrol. Pengelolaan terhadap penyakit asam urat dapat dilakukan dengan melakukan manajemen diri dan perawatan medis. Perawatan medis yang dilakukan salah satunya dengan mengonsumsi obat penurun asam urat atau obat anti hiperurisemia seperti alopurinol. Namun, obat tersebut dapat memberikan efek samping jika dikonsumsi. Karena efek samping yang diberikan, sekitar 80% orang di negara berkembang menggunakan pengobatan alternatif salah satunya dengan mengonsumsi tanaman herbal. Salah satu kandungan pada tanaman yang memiliki efek teraupetik hiperurisemia adalah senyawa flavonoid. Tanaman alur (Suaeda maritima L.) merupakan tumbuhan hijau yang memiliki senyawa flavonoid. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian air rebusan tanaman alur terhadap kadar asam urat. Jenis penelitian ini adalah eksperimental dengan rancangan pretest-post test. Sampel yang digunakan adalah 28 ekor mencit (Mus musculus) jantan dengan berat 30-40 gram yang dibuat kondisi patologis hiperurisemia. Hasil analisa statistika dengan uji Kruskal Wallis adalah terdapat pengaruh pemberian air rebusan tanaman alur (Suaeda maritima) terhadap kadar asam urat mencit (Mus musculus). Hasil uji statistik dengan Kruskal Wallis menunjukkan p-value (0,001