STUDI EKOLOGI: FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU PENCEGAHAN PENULARAN HIV DAN AIDS PADA LELAKI SEKS LELAKI (LSL) (ANALISIS LAPORAN STBP 2018-2019)

Lelaki Seks Lelaki (LSL) merupakan salah satu kelompok berisiko tinggi dalam penularan HIV&AIDS karena perilaku seksual mereka secara anal dan oral. Berdasarkan data SIHA tahun 2019 bahwa faktor risiko tertinggi dari kasus HIV&AIDS yaitu pada LSL (19%). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku pencegahan penularan HIV&AIDS pada Lelaki Seks Lelaki (LSL) di Indonesia. Jenis penelitian ini adalah non reaktif dengan desain penelitian studi ekologi dengan pendekatan cross sectional. Populasi pada penelitian ini merupakan seluruh wilayah yang menjadi survei STBP tahun 2018-2019 yang terdiri dari 24 kabupaten/kota di Indonesia dengan menggunakan sampel total populasi yang ditentukan. Data yang diperoleh dilakukan analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat menggunakan uji korelasi spearmen. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang kuat antara usia (0,497), pengetahuan (0,630) dan dukungan rekan sebaya (0,568) dengan perilaku pencegahan penularan HIV&AIDS pada kelompok LSL di Indonesia, sedangkan status pendidikan (0,475), ketersediaan program pencegahan HIV (0,279), dukungan tenaga kesehatan (0,253) terdapat hubungan yang lemah dengan perilaku pencegahan penularan HIV&AIDS pada LSL di Indonesia, dan status perkawinan (-0,104) memiliki hubungan berbanding terbalik dengan perilaku pencegahan penularan HIV&AIDS pada kelompok LSL di Indonesia. Kesimpulan dalam penekitian ini adalah terdapat hubungan yang kuat antara faktor predisposisi (usia dan pengetahuan), dan faktor pendorong (dukungan rekan sebaya) dengan perilaku pencegahan penularan HIV&AIDS pada LSL di Indonesia. Saran yang diberikan agar LSL lebih sering mengunjungi pelayanan kesehatan dan terbuka terhadap tenaga kesehatan dan untuk LSM agar melibatkan ketua komunitas dalam menjalankan sebuah program