PENERAPAN TERAPI MUSIK DALAM UPAYA PEMENUHAN KEBUTUHAN RASA AMAN NYAMAN NYERI PADA PASIEN POST LAPARATOMY CANCER OVARIUM DI RUANG BOUGENVILE 2 RSUP DR. SARDJITO YOGYAKARTA

Latar Belakang : Kanker ovarium merupakan penyakit yang mematikan pada perempuan, kondisi tersebut apabila tidak dilakukan penanganan dengan tepat akan memberi dampak buruk pada penderitam salah satu penanganan yang dilakukan yaitu dengan dilakukannya Tindakan pembedahan, efek dari pasca tindakan memberikan efek yang tidak menyenangkan yaitu munculnya keluhan nyeri. Keluhan nyeri tidak selalu dikontrol dengan obat obatan, pengolahan nyeri juga dapat dilakukan dengan terapi nonfarmakolgis, salah satunya dengan terapi distraksi musik. Terapi musik yang diberikan dapat memberikan relaksasi sehingga merangsang pelepasan hormon endorphin, yang memberikan perasaan senang yang berperan dalam penurunan nyeri. Tujuan : untuk memperoleh gambaran dan pengalaman nyata dalam melakukan penerapan terapi musik dalam upaya pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman nyeri pada pasien post laparatomy cancer ovarium di ruang Bougenvile 2 RSUP DR. Sardjito. Metode : menggunakan metode studi kasus pada dua pasien kelolaan dengan diagnosa medis post laparatomy cancer ovarium dengan pendekatan proses asuhan keperawatan maternitas meliputi proses pengkajianm perumusan diagnose, intervensi, implementasi, evaluasi dan dokumentasi melalui penerapan terapi distraksi musik dengan jenis musik yang disukai pasien selama 15-20 menit saat nyeri muncul . Hasil : setelah dilakukan pengkajian dan Analisa data dirumuskan diagnosa keperawatan pada klien 1 dan 2 yaitu nyeri akut. Intervensi yang dilakukan pada kedua pasien yaitu manajemen nyeri dengan terapi distraksi musik. Implementasi dilakukan berdasarkan intervensi terapi musik selama tiga hari dan evaluasi didapatkan bahwa terapi distraksi musik memberikan efek penurunan skala nyeri pada kedua pasien dengan masalah keperawatan nyeri akut. Kesimpulan : setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan dengan penerapan terapi musik dalam upaya pemenuhan kebutuhan rasa aman nyaman nyeri selama tiga hari pada klien 1 dan 2, didapatkan hasil nyeri akut teratasi, tetapi kondisi nyeri yang dirasakan kedua klien belum hilang sepenuhnya sehingga masih diperlukan penatalaksanaan lebih lanjut