Pengaruh Intrusi terhadap Kualitas Batubara Lapisan A pada Rasio Pencampuran Batubara Daerah Lubuk Betung Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, Sumatera Selatan

Batubara pada saat ini masih masif digunakan pada berbagai sektor industri, mulai dari kebutuhan batubara berkualitas rendah (low calori coal) sampai batubara berkualitas tinggi (high calori coal). Kualitas pada batubara sangat dipengaruhi oleh panas dan tekanan yang berasal dari kondisi geologi yang akan mempengaruhi rank peringkat kualitasnya. Pada geologi daerah lahat dan sekitarnya yang dikenal memiliki sumber daya batubara pada formasi Muaraenim, juga daerah penelitian terletak pada fisiografi bukit barisan yang terpengaruh oleh tektonik dan vulkanisme yang memungkinkan memiliki pengaruh pada kualitas batubara. Hal tersebut menjadi dasar bagi penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh intrusi terhadap kualitas batubara pada rasio pencampuran batubara pada daerah penelitian. Metode yang digunakan pada penelitian ini meliputi pemetaan geologi dengan luas kavling 1.5 x 2 〖km〗^2 untuk mengetahui jenis batuan, kondisi geomorfologi, struktur geologi, kolom stratigrafi dan geologi pada daerah penelitian, dilanjutkan dengan analisis proksimat, total sulfur dan nilai kalori pada analisis kualitas batubara dan diketahui penyebaranya terhadap intrusi melalui peta IDW (Inverse Distance Weighted) dengan perhitungan regresi sederhana. Produk batubara yang telah diketahui kualitas nya dinalaisis lebih lanjut penurunan pada kualitas eksplorasi, eksploitasi dan produksi. Hasil dari penelitian menghasilkan geologi pada daerah penelitian terdiri dari satuan perselingan batupasir batulanau, perselingan batulempung batupasir dan intrusi andesit, dengan struktur yang berkembang berupa dome lubuk betung dan sesar normal gambir. Didapatkan juga kualitas batubara pada daerah penelitian yang diambil dari tujuh blok yang mewakili jarak terhadap intrusi andesit didapatkan kenaikan nilai ash content (adb), fixed carbon (adb), total sulfur (adb) dan calorivic value (ar) juga terdapat penurunan nilai pada total moistur (ar) dan volatile matter (adb) pada batubara yang memilik jarak yang dekat dengan intrusi. Rank batubara pada daerah penelitian merupakan sub bituminous A coal dan high volatile A bituminous coal. Serta penurunan kualitas batubara akibat dari kenaikan rata rata nilai total moisture 0.92 – 4.26 (ar) dan ash content 2.06 – 6.68 (adb) yang menurunkan nilai kalori dengan rata rata 216.84 – 401.13 (ar). Hasil produk batubara final dilakukan pencampuran batubara atas tiga produk yang memilki kualitas tidak sesuai dengan permintaan buyer