STUDI KASUS ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS (STUNTING) DALAM MEMBANGUN KEPERCAYAAN DIRI DI SMPN 19 KOTA TEGAL TAHUN AJARAN 2022/2023

Novitaningrum, Dwi Rizka, 2023. Studi Kasus Anak Berkebutuhan Khusus (Stunting) Dalam Membangun Kepercayaan Diri Di SMP N 19 Kota Tegal. Skripsi. Bimbingan dan Konseling. Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal. Pembimbing I : Hastin Budisiwi M.Pd. Pembimbing II : Dr. Hanung Sudibyo, M,Pd. Kata Kunci : Anak Berkebutuhan Khusus, Stunting, Kepercayaan Diri Fenomena Stunting pada kelahiran seorang anak berkebutuhan khusus tidak mengenal berasal dari keluarga kaya, keluarga berpendidikan, keluarga miskin, keluarga yang taat agama atau tidak. Orang tua tidak mampu menolak kehadrian anak berkebutuhan khusus Pada penelitian ini mempunyai tujuan (1) Untuk mengetahui permasalahan yang dialami pada anak stunting di UPTD SPF SMP N 19 Kota Tegal (2) Untuk mendeskripsikan penyebab terjadinya anak mengalami kondisi stunting (3) Untuk mendeskripsikan cara membangun kepercayaan diri siswa dengan kondisi stunting di UPTD SPF SMP N 19 Kota Tegal dengan menggunakan metode penelitian studi kasus kualitatif dan data yang di peroleh menggunakan hasil dari observasi, wawancara berupa data yang sesuai fakta yang ada di lapangan sebagaimana mestinya. Dari penulisan ini ditemukan hasil, kemudian disajikan dalam bentuk studi kasus kualitatif dengan menggunakan pendekatan informasi sehingga penelitian ini disebut analisis deskriptif. Berdasarkan hasil penelitian (1) Permasalahan yang dialami oleh anak stunting yaitu kurangnya rasa percaya diri, mendapat perilaku bullying, tidak bisa melanjutkan sekolah karna masalah biaya. (2) Hasil dari penyebab anak mengalami kondisi stunting yaitu keadaan stunting menggambarkan asupan gizi saat masa usia seorang anak, akan berakibat kepada pertumbuhan, perkembangan, Kesehatan, dan produktivitas. Dari analisis deskripsi tersebut persoalan gizi kurang jika belum diatasi dapat meningkatkan persoalan yang semakin tinggi dan memiliki keturunan dari orang tua. (3) Hasil dari cara membangun kepercayaan diri yaitu bangsa Indonesia akan merasakan lost generation pada kepercayaan diri tidak akan muncul begitu saja dalam diri anak stunting, namun berlangsung melalui “suatu proses” dalam kehidupan, dimulai semenjak terjadinya interaksi anak dengan orang tua