ALIH KODE DAN CAMPUR KODE PADA INTERAKSI PEMBELAJARAN DI TK PERTIWI 25.1 RANDUGUNTING DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SMA

ANGGRAENI, SUCI FITRI. 2023. Alih Kode dan Campur Kode pada Interaksi Pembelajaran di TK Pertiwi 25.1 Randugunting dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA. Skripsi Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Pancasakti Tegal. Pembimbing I : Khusnul Khotimah, M.Pd. Pembimbing II: Syamsul Anwar, M.Pd. Kata Kunci : Alih kode, campur kode, implikasi pembelajaran bahasa Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk 1) Mendeskrispsikan jenis, fungsi alih kode dan campur kode pada interaksi pembelajaran di TK Pertiwi 25.1 Randugunting, 2) Mendeskripsikan faktor yang dapat memengaruhi terjadinya alih kode dan campur kode pada interaksi pembelajaran di TK Pertiwi 25.1 Randugunting, 3) Mendeskripsikan implikasi hasil penelitian terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini pendekatan deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian ini adalah tuturan pada interaksi pembelajaran di TK Pertiwi 25.1 Randugunting. Wujud data penelitian yaitu penggalan tuturan yang mengandung alih kode dan campur kode antara peserta didik dan pendidik pada interaksi pembelajaran di TK Pertiwi 25.1 Randugunting. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu metode simak dan metode cakap. Teknik yang digunakan metode simak 1) Teknik SBLC, 2) Teknik catat, 3) Teknik rekam. Teknik yang digunakan metode cakap yaitu teknik CS. Analisis data menggunakan model Milles dan Huberman, 1) Reduksi data, 2) Penyajian data, 3) Verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis, fungsi alih kode dan campur kode yang ditemukan pada interaksi pembelajaran di TK Pertiwi 25.1 Randugunting. Terdapat dua jenis alih kode yaitu 1) Alih kode intern, 2) Alih kode ekstern. Terdapat tiga jenis campur kode yaitu 1) Campur kode ke dalam, 2) Campur kode ke luar, 3) Campur kode campuran. Fungsi alih kode yaitu 1) Menjelaskan, 2) Menanyakan, 3) Menegur, 4) Menegaskan, 5) Mengingatkan. Fungsi campur kode yaitu 1) Penyisipan kalimat, 2) Mengakrabkan. Faktor yang dapat memengaruhi terjadinya alih kode dan campur kode pada interaksi pembelajaran di TK Pertiwi 25.1 Randugunting. Faktor alih kode 1) Lingkungan 2) Suasana 3) Keterbatasan kosakata. Faktor campur kode yaitu 1) Keterbatasan penguasaan kosakata 2) Penggunaan istilah yang tenar. Penelitian ini dapat di terapkan pada siswa kelas X semester genap untuk pembelajaran menyampaikan perundingan dalam negosiasi