Pengaruh Risiko Kredit, Risiko Likuiditas, dan Risiko Operasional terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Umum yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode (2016-2020)

Kinerja keuangan perbankan dapat diukur dengan mengevaluasi atau menganalisi laporan keuangan. Terjadinya fluktuasi pada kinerja keuangan yang dinilai menggunakan rasio ROA yang menjadi permasalahan. Jadi tujuannya adalah untuk mengetahui pengaruh dari risiko kredit yang dinilai menggunakan NPL, risiko likuiditas yang dinilai menggunakan rasio LDR, dan risiko operasional yang dinilai menggunakan rasio BOPO. Teknik pengumpulan data penelitian menggunakan teknik dokumentasi dengan cara mengumpulkan data sekunder dari berbagai sumber. Berdasarkan hasil pengolahan data uji T variabel risiko kredit T hitung 4,341 > T tabel 1,656. Dengan nilai signifikan 0,05 nilai signifikan 0,000 < 0,05, artinya H1 di terima H0 ditolak. Variabel risiko likuiditas T hitung 1,906 > T tabel 1,656. Dengan nilai signifikan 0,059 > 0,05, artinya H2 ditolak H0 diterima. Dan variabel risiko operasional T hitung 4,209 > T tabel 1,656. Dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, artinya H3 diterima dan H0 ditolak. Hasil uji F profitabilitas signifikan F hitung > F tabel artinya H4 diterima H0 ditolak. Hal ini berarti secara bersama-sama (simultan) variabel risiko kredit, likuiditas dan risiko operasional berpengaruh dan signifikan terhadap kinerja keuangan perbankan umum yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode (2016-2020). Hasil R-Square sebesar 0,350 dapat dijelaskan bahwa besarnya proporsi pengaruh risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko operasional adalah 35% sedangkan sisanya yaitu 65% dipengaruhi oleh faktor lain dari luar variabel yang di gunakan