Preferensi Masyarakat Dalam Penyaluran Zakat dan Infak Sedekah : Tinjauan Pada Sebagian Masyarakat di Kabupaten Banjar

Zakat is an amount of property that must be spent by a Muslim or business entity to be given to parties who are entitled to receive it in accordance with Islamic law. Banjar Regency is known as one of the districts in South Kalimantan whose population is predominantly Muslim and very religious, so it should be able to optimize its zakat collection potential. This research aims to determine the preferences of people in Banjar Regency who are muzakki in distributing zakat funds, whether through zakat management organizations or directly to mustahik and what factors influence this. The research method used is descriptive qualitative using primary data in the form of questionnaires distributed to respondents. Sample selection used probability sampling techniques with a total sample of 100 muzakki in Banjar Regency. The research results found that as many as 60% preferred to distribute zakat directly to mustahiq due to their lack of knowledge about zakat management organizations and 40% chose to distribute zakat through zakat management organizations with details of 30% choosing to distribute zakat through government-formed zakat collection organizations (BAZNAS) and 10 % choose to distribute zakat through community-formed zakat management organizations such as LAZISMU, Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, and BSI Maslahat.Zakat merupakan sejumlah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada pihak yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam. Kabupaten Banjar dikenal sebagai salah satu kabupaten di Kalimantan Selatan yang masyarakatnya mayoritas muslim dan sangat religius sehingga seharusnya dapat mengoptimalkan potensi pengumpulan zakatnya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui preferensi masyarakat di Kabupaten Banjar yang merupakan muzakki dalam menyalurkan dana zakat apakah melalui organisasi pengelola zakat atau langsung kepada mustahik dan faktor apa saja yang mempengaruhinya. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan menggunakan data primer berupa hasil tanggapan kuisioner yang telah disebarkan kepada responden. Pemilihan sampel menggunakan teknik probability sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang yang merupakan muzakki yang ada di Kabupaten Banjar. Kesimpulan yang diperoleh adalah sebagian besar dari sampel penelitian yaitu sebanyak 60% lebih memilih menyalurkan zakat langsung kepada mustahiq karena kurangnya pengetahuan mereka tentang organisasi pengelola zakat, sedangkan 40% dari sampel penelitian memilih menyalurkan zakat melalui organisasi pengelola zakat dengan perincian 30% memilih menyalurkan zakat lewat organisasi pengumpul zakat bentukan pemerintah (BAZNAS) dan 10% memilih menyalurkan zakat lewat organisasi pengelola zakat bentukan masyarakat seperti LAZISMU, Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, dan BSI Maslahat. Diketahui beberapa faktor yang mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap organisasi pengelola zakat diantaranya adanya keterbukaan, pengelolaan yang kompeten, kejujuran, integeritas, akuntabilitas dan penghargaan pada orang lain