Pertanggungjawaban Nahkoda dalam Pengangkutan Laut atas Kecelakaan Kapal

ABSTRAK Judul :Pertanggungjawaban Nahkoda Dalam Pengangkutan Laut Atas Kecelakaan Kapal Kecelakaan kapal juga dapat disebabkan dari kesalahan manusia (human error) meskipun disebabkan dari faktor alam. Indonesia memiliki kondisi teritorial geografisnya yang dapat memungkinkan cuaca buruk dalam waktu-waktu tertentu. Dengan tingginya gelombang air laut yang dapat merugikan pada transportasi laut. Maka dari itu, setiap petugas yang mengambil peran di perkapalan harus mempunyai tanggung jawab penuh terhadap tugasnya, jika terjadi peristiwa seperti halnya kecelakaan seharusnya pihak-pihak yang bertugas bertanggung jawab akan hal tersebut. Jenis yang dipergunakan dalam penelitian tesis ini adalah penelitian hukum normatif, hukum normatif dengan pendekatan yuridis normatif. Penelitian hukum normatif disebut juga penelitian hukum doktrinal, dimana hukum dikonsepkan sebagai apa yang tertuliskan peraturan perundang-undangan (law in books) dan penelitian terhadap sistematika hukum dapat dilakukan ada peraturan perundang-undangan tertentu. Dari hasil penelitian di peroleh bahwa kecelakaan kapal. pengaturan tanggung jawab hukum nahkoda atas kecelakaan kapal di Indonesia diatur secara jelas dan tegas dalam Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran. Pengaturan ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada pihak yang dirugikan akibat kecelakaan kapal dan untuk mencegah terjadinya kecelakaan kapal di masa depan. . Selanjutnya, Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran mengatur penerapan hukum atas kecelakaan pengangkutan laut. Pengaturan ini bertujuan untuk memberikan perlindungan kepada pihak yang dirugikan akibat kecelakaan pengangkutan laut dan untuk mencegah terjadinya kecelakaan pengangkutan laut di masa depan. Bahwa, penerapan hukum atas kecelakaan pengangkutan laut di Indonesia masih belum optimal. Kata Kunci: Pertanggungjawaban, Nahkoda, dan kecelakaan kapal. / ABSTRACT Title : Liability of Shipmasters in Sea Transportation for Ship Accidents. Vessel accidents can also be caused by human error, even if they are caused by natural factors. Indonesia has geographical territorial conditions that can allow bad weather at certain times. With high seawater waves that can be detrimental to sea transport. Therefore, every officer who takes a role in shipping must have full responsibility for their duties, if an event such as an accident occurs, the parties in charge should be responsible for it. The type used in this thesis research is normative legal research, normative law with a normative juridical approach. Normative legal research is also called doctrinal legal research, where the law is conceptualised as what is written in legislation (law in books) and research into legal systematics can be carried out there are certain laws and regulations. From the results of the research obtained that ship accidents. the regulation of the captain's legal responsibility for ship accidents in Indonesia is clearly and explicitly regulated in Law Number 17 of 2008 concerning Shipping. This arrangement aims to provide protection to parties harmed by ship accidents and to prevent ship accidents in the future. . Furthermore, Law No. 17/2008 on Shipping regulates the application of the law on sea freight accidents. This regulation aims to provide protection to parties harmed by sea freight accidents and to prevent sea freight accidents in the future. That, the application of the law on sea freight accidents in Indonesia is still not optimal. Keywords: Liability, skipper, and ship acciden