Analisis Pedagogis Terhadap Peran Orang Tua Dalam Pelaksanaan Sekolah Minggu Pada Era Virtual Di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Buluh Naman

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari manusia. Manusia mendapatkan pendidikan secara formal, nonformal, dan informal. Menyangkut pendidikan di konteks gereja, ketika terjadi fenomena COVID-19, seluruh kegiatan dialihkan secara virtual termasuk sekolah minggu. Terdapat beberapa gereja yang tidak melakukan hal ini, salah satunya Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Buluh Naman. Gereja ini belum memfasilitasi sekolah minggu secara virtual, sehingga aktivitas sekolah minggu harus terhenti. Akibatnya adalah orangtua perlu berperan dalam pertumbuhan spiritual anaknya. Berdasarkan hal tersebut maka, tujuan penelitian ini adalah melihat bagaimana peran orang tua terhadap pelaksanaan Sekolah Minggu dalam era virtual di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Buluh Naman dari perspektif pedagogis. Adapun metode penelitian yang digunakan yakni metode penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah wawancara terhadap orang tua, majelis serta guru sekolah minggu. Hal ini dilakukan untuk melihat apakah orang tua sudah berperan dalam pelaksanaan sekolah minggu dan menjaga spiritualitas anak tetap terbentuk melalui upaya yang dilakukannya. Horace Bushnell beragumen bahwa dalam pendidikan agama Kristen, orangtua berperan penting dalam pembentukan iman anak. Hal ini sejalan dengan peran orang tua di Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Buluh Naman. Mereka menyediakan kepada anak fasilitas sekolah minggu online seperti Youtube dan Facebook agar anak tetap dapat melakukan sekolah minggu. Ada juga orang tua yang melakukan ibadah di rumah, mengajarkan anak sesuai dengan bahan ajar yang didapatkan serta orang tua yang mengajari anaknya mengenai praktik-praktik sekolah minggu seperti mengajarkan anak berdoa