Pertimbangan Hakim Terhadap Perkara Tindak Pidana Pembunuhan Berencana Yang Dilakukan Oleh Anak

Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan, dengan kata lain anak dibawah umur. Anak yang masih dibawah umur memiliki kondisi emosional yang masih belum stabil dan memiliki mental yang masih dalam tahapan mencari jati dirinya maka dari itu anak mempunyai sifat khusus yang memerlukan pembinaan, perlindungan fisik, mental, dan sosial secara utuh, perlakuan hukum terhadap anak juga sudah seharusnya mendapatkan perhatian yang serius karena anak merupakan masa depan suatu bangsa. Maka atas uraian diatas penulis tertarik untuk menganalisa tindak pidana yang diterima anak dibawah umur sebagai pelaku pembunuhan berencana, dan dalam penulisan ini penulis juga menemukan legal issue yaitu belum ada makna yang jelas tentang aturan perundang-undangan atau derivasi dalam asas kepentingan terbaik bagi anak ketika Putusan dikeluarkan di dalam pemidanaan terhadap anak pelaku pembunuhan berencana. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk menemukan, menggambarkan (mendeskripsikan), dan menganalisis pemidanaan dalam perkara tindak pidana pembunuhan berencana yang dilakukan oleh anak dibawah umur. Tujuan pemidanaan dalam perkara anak bukanlah mengarah pada pembalasan ataupun pembinasaan melainkan “demi kepentingan terbaik bagi anak” agar Anak dapat terhindar dan terlindungi dari pengaruh budaya kekerasan yang berasal dari tontonan maupun lingkungan sehari-hari dan juga melihat latar belakang Anak masih dalam usia belajar, memiliki potensi masa depan yang baik namun tetap harus dijauhkan dari fanatisme sekuler dan akses terhadap kekerasan. Penulis menggunakan metode pendekatan yuridis normatif, yaitu dengan mengkaji peraturan perundang undangan. Anak yang berhadapan dengan hukum harus mendapatkan perlakuan khusus, peradilan bagi anak sendiri sudah diatur di dalam Undang Undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana. Terdapat salah satu asas yang penting dalam peradilan anak yakni Asas Kepentingan Terbaik Bagi Anak. Asas ini berarti bahwa setiap pengambilan keputusan harus memperhatikan tumbuh kembang anak. Hakim juga harus memastikan bahwa asas ini dilaksanakan dengan memastikan kepentingan terbaik anak tidak dikesampingkan dan kepentingan terbaik bagi anak sebagai pelaku tindak pidana juga harus terpenuhi. Pada kasus pembunuhan, hakim menjatuhkan sanksi pidana penjara karena menurut hakim pidana penjara dapat memberikan efek jera