Pemidanaan Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perdagangan Anak Melalui Prostitusi Online (Studi Kasus Putusan Nomor 275/Pid.Sis/2020/PN.Mnd)

Isu hukum dalam penulisan ini yaitu belum ada perlindungan hukum yang jelas bagi anak korban tindak pidana perdagangan orang. Berdasarkan putusan pengadilan nomor 275/Pid.Sus/2020/PN.Mnd bahwa kasus prostitusi online yang dijalankan oleh mucikari merupakan ancaman kekerasan bagi korban, kasus prostitusi ini di dasarkan atas kesepakatan dari ketiga pihak (Mucikari, PSK, Pengguna Jasa) yang terlibat di dalam kasus tersebut, karena dalam kasus ini mereka bersama-sama mendapatkan keuntungan. Jadi dapat dilihat bahwa pertanggungjawaban pidana mucikari dalam Pasal 12 Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Perdagangan Orang lebih mengarah kepada korban perdagangan orang yang tereksploitasi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian hukum empiris dengan pendekatan studi kasus. Data yang dikumpulkan melalui analisis Putusan Pengadilan Nomor: 275/Pid.Sus/2020/PN.MND. Penelitian ini diharapkan dapat memberi wawasan lebih lanjut tentang tindak pidana perdagangan orang melalui prostitusi online dan pertimbangan yang digunakan oleh hakim dalam memutuskan perkara kasus semacam ini. Selain itu, penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan untuk pengembangan hukum pidana yang lebih adil dan berkeadilan bagi semua pihak yang terlibat dalam kasus tindak pidana