Penerapan Model Pembelajaran Mind Mapping Untuk Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar IPS Peserta Didik Kelas 6 SD Negeri 1 TEPUSEN

Penelitian ini dilatarbelakangi kurangnya ketertarikan peserta didik terhadap pembelajaran yang disampaikan menyebabkan peserta didik menjadi pasif. Selain itu, penggunaan media pembelajaran untuk mendukung pembelajaran masih kurang. Hal tersebut berdampak pada keaktifan dan hasil belajar peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas model Kurt Lewin. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dan non tes. Tes digunakan untuk mendapatkan data hasil belajar kognitif peserta didik setelah pembelajaran (posttest) yang berbentuk tes tertulis. Sedangkan teknik non tes menggunakan lembar observasi untuk memperoleh data keaktifan peserta didik. Hasil penelitian menunjukkan dengan menggunakan model Mind Mapping pada siklus I peserta didik yang memperoleh nilai tuntas sebesar 13 peserta didik atau 46% dan tidak tuntas 14 peserta didik atau 54%. Pada Siklus II sudah terlihat peningkatan hasil yang signifikan yaitu peserta didik yang memperoleh nilai Tuntas 26 peserta didik atau 93% sedangkan yang tidak tuntas hanya 2 peserta didik 7%. Data dari Hasil keaktifan Siklus I diperoleh 12 peserta didik atau 43% berada pada kategori kurang aktif, dan 16 peserta didik atau 57% berada pada kategori aktif. Pada Siklus II diperoleh 10 peserta didik atau 36% berada pada kategori aktif dan diperoleh 18 peserta didik atau 64% berada pada kategori sangat aktif. Disimpulkan bahwa penerapan Model Mind Mapping dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar IPS peserta didik Kelas 6 SD Negeri 1 Tepusen.This research was motivated by the lack of interest of students in the learning being delivered, causing students to become passive. Apart from that, the use of learning media to support learning is still lacking. This has an impact on students' activeness and learning outcomes. The type of research used is Kurt Lewin's Classroom Action Research model. Data collection techniques use test and non-test techniques. The test is used to obtain data on students' cognitive learning outcomes after learning (posttest) in the form of a written test. Meanwhile, non-test techniques use observation sheets to obtain data on student activity. The results of the research showed that by using the Mind Mapping model in cycle I, 13 students or 46% obtained a complete score and 14 students or 54% did not complete it. In Cycle II, a significant increase in results was seen, namely 26 students who obtained a Complete score or 93%, while only 2 students did not complete, 7%. Data from Cycle I activity results showed that 12 students or 43% were in the less active category, and 16 students or 57% were in the active category. In Cycle II, 10 students or 36% were in the active category and 18 students or 64% were in the very active category. It was concluded that the application of the Mind Mapping Model could increase the activeness and social studies learning outcomes of Class 6 students at SD Negeri 1 Tepusen