Video Edukasi Kontekstual Pemanfaatan Posyandu pada Lansia dan Anggota Keluarga

Angka kunjungan posyandu masih rendah karena kurangnya pengetahuan lansia tentang posyandu, kader kurang memberikan informasi tentang pelayanan kesehatan posyandu, dan kurangnya dukungan keluarga. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh efektivitas pemberian video edukasi kontekstual tentang pemanfaatan posyandu pada lansia dan anggota keluarga untuk meningkatkan kunjungan posyandu. Metode penelitian menggunakan eksperimen one group pretest-posttest yang dilakukan pada 25 lansia dan 25 anggota keluarga di Posyandu Dusun Tugu RW 04, Kabupaten Semarang pada Mei – Agustus 2023. Kriteria responden adalah lansia Jawa dan anggota keluarga yang tinggal serumah. Intervensi berupa video edukasi kontekstual pemanfaatan posyandu selama 4 kali dalam satu bulan. Sebelum dan sesudah intervensi, responden mengisi kuesioner likert tentang pemanfaatan posyandu dan peran kader untuk responden lansia sedangkan responden anggota keluarga tentang dukungan keluarga. Kuisioner valid (0,798) dan reliabel (0,814). Nilai uji homogenitas mean 0,116 dan uji normalitas (shapiro-wilk) menunjukkan hasil data tidak normal, pengetahuan lansia (0,042), tugas kader (0,000), dukungan keluarga (0,003), sehingga analisa data menggunakan uji wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan tingkat pengetahuan lansia tentang posyandu sedang, pengetahuan lansia tentang tugas kader tinggi, dan anggota keluarga memberikan dukungan keluarga pada kategori sedang. Setelah tindakan, terjadi peningkatan pada kategori tinggi (100%) pada pengetahuan tentang posyandu, tugas kader, dan dukungan keluarga.). Selanjutnya, video edukasi kontekstual efektif meningkatkan pemahaman lansia tentang pemanfaatan posyandu (sig.0,000) dan peran kader (sig.0,001). Anggota keluarga pun menunjukkan peningkatan dalam dukungan keluarga (sig.0,000). Setelah pemberian video edukasi, jumlah kunjungan lansia meningkat dari 8 menjadi 22 orang. Kesimpulan adalah pemberian pengetahuan tentang posyandu mampu meningkatkan angka kunjungan lansia di posyandu.The number of elderly who visit posyandu remains low in Indonesia's villages. It is related to a lack of family support, knowledge about posyandu, and cadres needing to provide more information about posyandu. The research aimed to determine the effectiveness of providing contextual educational videos of posyandu to increase elderly posyandu visits. The research used a one-group pretest-posttest experiment in May–August 2023. Respondents are 25 older adults and 25 families at posyandu Tugu village, Semarang Regency. Respondents criteria were Javanese older adults and their families who lived in Tugu village. Contextual educational video was given four times a month. Before and after the intervention, respondents filled out a Likert questionnaire about posyandu and cadre’s role for older people, while families filled out the family support questionnaire. The questionnaire was valid (0.798) and reliable (0.814). The homogeneity test was 0.116. Data not normally distributed (Shapiro-Wilk), knowledge of posyandu (0.042), cadre duties (0.000), family support (0.003), so data analysis used the Wilcoxon test. The results showed that the level of older adults' knowledge and family support was a moderate category, while knowledge of elderly about cadre duties was high. After the intervention, all indicators increased to the high category (100%). Next, contextual educational videos effectively increased understanding of the use of posyandu (sig.0.000), the role of cadres (sig.0.001), and family support (sig.0.000). After providing the educational video, elderly visits increased from 8 to 22 people. The conclusion stated gaining knowledge about posyandu increases the number of elderly visits to posyandu