Kesejahteraan Spiritual Penatua Gereja HKBP Salatiga yang Bekerja Sebagai Marpasar: Tinjauan Psikologi Agama

Kesejahteraan spiritual merupakan suatu keadaan yang merefleksikan perasaan positif untuk menemukan makna serta tujuan dalam menjalani kehidupan dan menyadari keberadaan diri. Kesejahteraan spiritual menjadi tolak ukur kualitas kehidapan individu. Seseorang dikatakan memiliki kesejahteraan spiritual apabila orang tersebut mampu membangun relasi yang baik terhadap dirinya sendiri, orang lain, dengan alam dan Tuhan. Adapun faktor yang mempengaruhi kesejahteraan spiritual yakni; lingkungan terdekat, pimpinan keagamaan, guru atau pendidik, dan pengalaman hidup. Setiap manusia apa pun profesinya baik dokter, pendeta, guru dan lain sebagainya memiliki kesejahteraan spiritual yang berbeda-beda dan bisa mengalami yang namanya naik dan turunya kesejahteraan spiritual yang melekat didalam dirinya. Demikian juga dengan penatua yang bekerja sebagai Marpasar. Marpasar dimaknai sebagai berdagang uang, atau yang lebih sering kita dengar dengan sebutan membungakan uang. Membahas mengenai membungakan uang, pekerjaan ini tidak selalu mengalami pro tetapi juga kerap kali mengalami kontra bagi kalangan jemaat, maupun masyarakat. Hal tersebut terjadi karena pekerjaan ini dianggap tidak baik, hina dan bertentangan dengan ajaran Alkitab. Adapun Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk melihat bagaimana kesejahteraan spiritual Penatua gereja HKBP Salatiga yang bekerja sebagai Marpasar disamping penatua merupakan teladan bagi jemaat namun diperhadapkan dengan berbagai macam stigma negatif terhadap pekerjaanya sebagai Marpasar yang dipandang buruk, hina dan dikatakan sangat tidak pantas dilakukan oleh orang Kristen. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara. Melalui hasil penelitian ini, peneliti menemukan bahwa dibalik rasa minder dan malu yang dialami partisipan, stigma negatif tersebut tidak serta merta menghilangkan dimensi kesejahteraan spiritual yang ada dalam diri partisipan, bahkan partisipan pekerja Marpasar memiliki kesejahteraan spiritual dalam hidupnya