Kematangan Beragama dan Kesehatan Mental Pada Orang dengan HIV/AIDS di Salatiga: Suatu Tinjauan Psikologi Agama

Penelitian ini bertujuan untuk melihat relevansi kematangan beragama dan kesehatan mental pada orang dengan HIV/AIDS di kota salatiga. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dan observasi partisipan terhadap ODHA yang telah dipilih secara purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kematangan beragama ODHA dengan kesehatan mental mereka. Hubungan tersebut menunjukkan peningkatan pendalaman agama seperti rasa berserah kepada Tuhan untuk memperoleh kesembuhan dan semakin tumbuhnya pemaknaan nilai-nilai agama yang diimani hingga pelaksanaan praktik-praktik agama yang dilakukan secara rutin membantu mengurangi depresi yang dialami akibat kondisi kesehatan maupun diskriminasi yang diterima dari lingkungan sosial sehingga memunculkan rasa kebermaknaan hidup. Dengan demikian keberagamaan yang matang dapat meningkatkan kesehatan mental yang dimiliki oleh ODHA.This study aims to see the relevance of religious maturity and mental health in people with HIV/AIDS in Salatiga city. This research uses a qualitative approach with Interpretative Phenomenological Analysis (IPA). Data were collected through in-depth interviews and participant observation of PLWHA who had been selected by purposive sampling. The results showed a significant relationship between the religious maturity of PLWHA and their mental health. The relationship shows that an increase in religious deepening such as a sense of surrender to God to obtain healing and the growth of eating religious values that are believed in to the implementation of religious practices that are carried out regularly helps reduce depression experienced due to health conditions and discrimination received from the social environment to bring a sense of life. Thus, mature religiosity can improve the mental health of PLWHA