REKONSTRUKSI PARADIGMA: MENGINTEGRASIKAN ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI DAN AGAMA DALAM KONTEKS ISLAM

Bahwasanya sekularisasi ilmu pengetahuan, teknologi dan agama di dunia merupakan pengaruh besar dari hegemoni sains dan teknologi Barat atas masyarakat negara- negara di seluruh dunia, termasuk di kalangan masyarakat Muslim. Fenomena tersebut berpengaruh besar terhadap gaya, corak dan pandangan hidup masyarakat dunia yang melahirkan paradigma yang menganggap adanya dinding pemisah antara ilmu pengetahuan dan agama (Islam). Dampak dari munculnya paradigm tersebut adalah adanya asumsi bahwa pendidikan agama berjalan tanpa dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi, pun juga sebaliknya, pendidikan umum hadir tanpa sentuhan agama. Sebagai langkah untuk mengatasi situasi tersebut, salah satu yang harus dilakukan yakni dengan membaca dan melakukan interpretasi kembali terhadap teks al-Qur’an, berikut Hadis, serta membangun dialektika antara ilmu pengetahuan, teknologi, dan ilmu agama. Selain itu, proyek “islamisasi ilmu” dijadikan alternatif desekularisasi sains dan ilmu agama, yang mana berupaya mengintegrasikan masalah dunia dengan akhirat, menyintesiskan iman, ilmu dan amal, memadukan dzikir dengan fikir. Singkatnya, mengintegrasikan nilai-nilai transendental ke dalam segi-segi kehidupan duniawi termasuk ilmu pengetahuan dan teknologi