HUBUNGAN FAKTOR LINGKUNGAN TERHADAP PRODUKSI SERASAH MANGROVE TELING TOMBARIRI, TAMAN NASIONAL BUNAKEN

Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan produktivitas ekosistem berdasarkan laju produksi serasah yang dikaitkan dengan jenis pohon dan parameter iklim di Mangrove Teling Tombariri, Taman Nasional Bunaken, Sulawesi Utara. Pengumpulan serasah dilakukan selama 12 bulan di tiga zona penyusun utama mangrove. Serasah kemudian dianalisis berdasarkan fraksi dan jenis. Produksi serasah kemudian dikorelasikan dengan curah hujan, suhu, dan kelembaban udara menggunakan koefisien korelasi sederhana. Korelasi linier antara produksi serasah bulanan fraksi daun, ranting, buah-bunga (fraksi reproduktif) dari setiap spesies mangrove dan parameter iklim bulanan (suhu, curah hujan, dan kelembaban) dihitung dengan menggunakan Korelasi Pearson p<0,01. Hasil menunjukkan bahwa laju produksi serasah di Mangrove Teling Tombariri Taman Nasional Bunaken didapatkan tertinggi pada jenis Sonneratia alba, diikuti oleh Rhizophora apiculata, dan terakhir Bruguiera gymnorhiza. Fraksi serasah terbesar adalah komponen daun, diikuti oleh ranting, dan komponen reproduktif (bunga dan buah), kecuali pada Sonneratia alba di mana fraksi komponen reproduktif lebih tinggi daripada komponen ranting. Selanjutnya faktor lingkungan yang menunjukkan korelasi paling kuat terhadap produksi serasah adalah curah hujan dan hal ini berlaku untuk ketiga jenis penyusun utama Mangrove Teling Tombariri.This study aims to compare ecosystem productivity based on litter production rate associated with tree species and climate parameters in the Teling Tombariri Mangroves, Bunaken National Park, North Sulawesi. Litter collection was carried out for 12 months in the three main mangrove constituent zones, the litter was then analyzed based on fraction and type. Litter production was then correlated with rainfall, ambient temperature, and humidity using a simple correlation coefficient. Linear correlations between monthly litter production of leaf, twig, fruit-flower fractions (reproductive fraction) of each mangrove species and monthly climate parameters (temperature, rainfall, and humidity) were calculated using Pearson's correlation p<0.01. The results showed that the litter production rate in the Teling Tombariri Mangrove of Bunaken National Park was highest for the type Sonneratia alba, followed by Rhizophora apiculata, and finally Bruguiera gymnorhiza. The largest litter fraction was the leaf component, followed by twigs and reproductive components (flowers and fruit), except in Sonneratia alba where the reproductive component fraction was higher than the twig component. Furthermore, the environmental factor that shows the strongest correlation with litter production is rainfall, and this applies to the three main types of Teling Tombariri mangroves