Komposisi jenis dan struktur tegakan Shorea stenoptera Burck di KHDTK Haurbentes, Bogor, Jawa Barat

The importance of preventing S. Stenoptera in restoring sustainable forest management to maintain the existence of forests in the future, the reduction due to deforestation causes a decrease in land conventions. Shorea stenoptera Burck is a forest species native to Borneo, Sumatra, Thailand, and Malaysia. IUCN declared this species in the category of Near Threatened. This study aims to analyze the species composition, stand structure, and natural regeneration of Shorea stenoptera Burck and identify the biophysics effect on the regeneration performance of  S. stenoptera in KHDTK Haurbentes. This research method uses vegetation analysis by constructing five observation areas. The results showed that S. stenoptera dominated at each growth stage. The stand structure shows an inverted J-curve. This indicates that the stands of S. stenoptera have turned into natural forest. The decrease in density followed the increase in diameter class, so S. stenoptera regeneration showed normal regeneration. Biophysical aspects such as slope and elevation affect the growth of S. Stenoptera by observing the characteristics of the analysis adjusted statistically.Luasan hutan di Indonesia yang semakin berkurang akibat deforestasi memerlukan pengelolaan hutan lestari. Shorea stenoptera Burck merupakan salah satu jenis endemik tanaman kehutanan di Borneo. IUCN menyatakan bahwa jenis tersebut termasuk ke dalam status hampir terancam (Near Threatened). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis komposisi jenis, struktur tegakan, dan regenerasi alami tegakan S. stenoptera, serta mengidentifikasi pengaruh aspek biofisik terhadap keragaan regenerasi alami S. stenoptera di KHDTK Haurbentes, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Metode yang digunakan adalah analisis vegetasi dengan membangun petak pengamatan sebanyak 5 petak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jenis S. stenoptera mendominasi pada setiap tingkat pertumbuhan pada petak pengamatan S. stenoptera. Struktur tegakan menunjukkan kurva J terbalik. Hal tersebut mengindikasikan tegakan S. stenoptera mengalami perubahan formasi ke hutan alam. Regenerasi S. stenoptera menunjukkan regenerasi normal dengan kerapatan individu semakin berkurang seiring bertambahnya kelas diameter. Aspek biofisik seperti kelerengan dan elevasi sangat memengaruhi pertumbuhan S. stenoptera